Pages

Banner 468 x 60px

 

Kamis, 26 April 2018

Pengalaman Berkesan di Pangandaran

0 komentar

 
Koleksi Pribadi
Debur ombak memecah kesunyian di malam itu bak sebuah hidangan untuk menyambut kedatangan kami di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, setelah menempuh perjalanan lebih kurang 5 jam. Perjalanan kami dilakukan dalam rangka mengisi kekosongan waktu sebelum dilaksanakannya kegiatan penutupan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Mandalawangi, Salopa. Kami memutuskan untuk berwisata ke salah satu pantai yang sudah banyak dikunjungi wisatawan asing maupun lokal yang berlokasi di daerah Pangandaran.

Setelah tiba di Pangandaran, malam harinya terlebih dahulu kami mencari penginapan untuk satu hari satu malam. Kami beristirahat di salah satu penginapan yang berlokasi di Pantai Barat. Di sana kami menemui banyak keluarga satu universitas yang kebetulan mereka juga mengisi kekosongan waktu kegiatan KKN untuk berwisata di Pangandaran.

Disela-sela waktu yang ada, kami saling bertukar pendapat atau bermusyawarah untuk menentukan tempat mana saja dan wahana apa saja yang akan kami kunjungi esok hari. Kami menyesuaikan tempat dan wahana yang diinginkan dengan bujet yang telah disiapkan. Setelah semuanya selesai, kami pergi ke kamar masing-masing untuk beristirahat yang cukup agar esok tidak bangun terlalu siang.

Keesokan paginya, kami langsung mengunjungi pantai yang tak jauh dari penginapan. Di pantai tersebut kami mengabadikannya dengan mengambil beberapa foto diiringi dengan canda tawa dan senda gurau dari teman-teman. Kebahagiaan kami tak luput disuguhi dengan mentari pagi yang menyejukkan hati. Selain itu, para nelayan pun sudah mulai mendorong perahunya ke tengah laut dengan kobaran asa yang meluap-luap hanya untuk mendapatkan sebagian rezeki dari yang Maha Pemurah, yang telah menyebarkannya ke lautan.
Koleksi Pribadi
Kami isi perut yang sudah mulai keroncongan dengan sarapan sederhana. Mungkin karena kurang matangnya persiapan, untuk sarapan pun kami merasa kesulitan sehingga harus bolak-balik kesana-kemari hanya untuk mengisi perut yang kosong dengan makanan. Setelah sekian lama mencari, akhirnya kami menemukan tempat makan di Pantai Timur. Bersantaplah kami di tempat tersebut dengan lahapnya.

Kami tengadah melihat mentari yang mulai tak malu menunjukkan teriknya. Kami pun bergegas mengunjungi salah satu wisata yang akan menyesal jika tidak dikunjung. Tempatnya pun masih terbilang sederhana dan asri dengan hamparan pasir putih cukup luas yang ditumbuhi pepohonan rindang dengan monyet-monyet yang menempatinya. Selain itu, tidak jauh dari bibir pantainya pun kini telah disuguhi dengan kapal yang tak lama ini sengaja diledakkan oleh Menteri Kelautan karena merupakan sebuah kapal yang beroperasi secara ilegal. Walaupun sudah diledakkan, bangkai kapal tersebut masih tetap bagus untuk diambil gambarnya. Sehingga banyak sekali pengunjung yang mengabadikan panorama laut yang tersaji dengan memanfaatkan bangkai kapal tersebut latar belakangnya. Pantai tersebut diberi nama Pantai Pasir Putih.
Koleksi Pribadi

Pantai Pasir Putih merupakan salah satu pantai yang bisa dikatakan sebagai pantai yang paling banyak diminati oleh pengunjung. Di lokasi ini, terumbu karangnya masih terjaga, sehingga pengelola pantai memanfaatkannya dengan menyewakan alat-alat menyelam bagi mereka yang ingin melihat pemandangan di dalam laut. Jika pengunjung ingin berenang, tentunya diperbolehkan karena dasar pantainya landai. Pengelola pantai pun menyediakan pelampung untuk disewakan kepada pengunjung.

Pantai Pasir Putih dapat disinggahi menggunakan dua alternatif, yaitu berjalan kaki dan menaiki perahu yang disediakan oleh pengelola pantai. Pada saat itu, kami sepakat untuk mencoba menggunakan perahu agar sampai di Pantai Pasir Putih. Tarif yang ditawarkan oleh penyedia jasa pun cukup terjangkau. Sehingga dengan mudah kami dapat menyetujuinya.
Koleksi Pribadi

Puas berenang di Pantai Pasir Putih, kami memutuskan untuk kembali dan berpindah ke tempat lain. Tidak jauh dari Pantai Pasir Putih, ada wahana atau permainan yang menarik untuk dicoba. Wahana yang disediakan oleh pengelola pantai sejenis banana boat. Sebelum menaikinya, kami dibagi menjadi dua kelompok, masing-masing kelompok mencoba wahana yang berbeda. Kami mencoba wahana bergantian. Tak lupa kami mengenakan pelampung, meskipun kami memutuskan untuk tidak dilempar atau dijatuhkan di tengah laut. Oleh pengendali boat kami diajak keliling lautan dengan jarak yang cukup jauh dari bibir pantai. Pada awalnya kami dibawa dengan kecepatan atau kendali yang sedang, namun lama kelamaan kecepatan pun mulai meningkat, sontak kami pun menjerit ketakutan. Ketakutan tersebut disertai tawa dari teman-teman yang ikut merasakan atau menaiki wahana pada saat itu. Pengendali boat seakan-akan tidak menghiraukan reaksi kami terhadap sesuatu yang ia lakukan. Dia hanya tersenyum dan tertawa lepas seraya memegang alat kendali.

Menaiki wahana semacam banana boat merupakan pengalaman pertama bagi sebagian orang dalam kelompok kami. Bahkan, ada seorang teman kami yang trauma terhadap air laut. Sehingga sesaat setelah turun dari wahana, tubuhnya merasa kesakitan dan kami pun mencoba untuk menenangkannya.

Di bawah terik matahari, angin menderu kencang. Namun, sejuk air laut menggulung terpecah di bibir pantai. Sebelum pulang ke penginapan untuk membersihkan diri dan bersitirahat, kami menulusuri pinggir pantai dengan berjalan kaki. Melesat melintasi pasir pantai putih dan mulus yang sesekali disapu ombak, di sana kami sungguh merasakan kedamaian serta jauh dari beban-benan pikiran yang selama ini sering menyelimuti. Di sini, tak ada satu orang pun yang berwajah muram. Semua orang tertawa lebar disertai semilir angin yang mampu memberikan kesejukan dan rasa damai. Semua orang merasakan kebahagiaan di tempat indah yang telah Tuhan ciptakan ini. Letih karena perjalanan yang memakan waktu cukup lama pun terbayar lunas dengan keindahan panorama pantai yang ada di Pangandaran.

Perjalanan kami untuk mengunjungi tempat wisata dan mencoba wahana yang ada di Pantai Pangandaran rupanya sudah menghabiskan waktu sebanyak 5 jam. Kami pun memutuskan untuk membersihkan diri dan kembali ke penginapan menggunakan mobil yang digunakan untuk berwisata. Setelah itu, kami membereskan barang bawaan karena sudah waktunya untuk meninggalkan penginapan dan kembali ke Salopa karena besok hari kami sudah harus menjalankan aktivitas kembali.

Kami tak sempat untuk melihat sunset di Pantai Pangandaran karena waktu yang terbatas. Namun, rasanya belum puas berwisata ke Pangandaran jika tak menikmati santapan lautnya. Oleh sebab itu, sebelum kembali ke Salopa kami menyempatkan diri untuk mampir ke salah satu restoran yang cukup terkenal di Pangandaran dengan tujuan mengisi perut yang sudah mengetahui saatnya makan siang. Hidangan seafood pun kami pesan dan santap dengan lahap.

Kulit yang berubah menjadi hitam tak masalah bagi kami. Dari perjalanan ini kami pun belajar bahwa pengalaman yang indah itu harus dicari dan diciptakan sendiri. Jika ada waktu senggang manfaatkanlah untuk me-refresh tubuh dan pikiran agar tidak letih dan penat dengan segala aktivitas yang ada.
Read more...

Selasa, 24 April 2018

Gagal dalam Berhijrah

0 komentar

Sumber: pintuilmuyoga.wordpress.com
Banyak orang yang menyatakan bahwa dirinya ingin berhijrah. Dalam proses hijrahnya pun kerap menemui hambatan. Terlebih dahulu, perlu diketahui bahwa hijrah merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang yang mampu merubah tingkah laku atau wataknya menuju arah yang lebih baik. Perpindahan dari hal-hal negatif menuju sesuatu yang positif, baik dalam bertindak, berlisan atau bahkan berpikir, itu bisa dikatakan berhijrah.

Sudah hal yang pasti, ada sebagian orang yang berhasil dan ada juga yang masih gagal dalam berhijrah. Berbagai faktor mampu menjadi penyebab kegagalan seseorang dalam berhijrah, baik itu faktor eksternal maupun internal. Oleh sebab itu, kiranya perlu diperhatikan hal-hal yang dapat mempermudah atau memperlancar proses hijrah seseorang.

Di zaman serba modern yang tak lekang oleh berbagai ujian ini, berhijrah sudah menjadi hal yang lumrah untuk dilakukan. Untuk mengantisipasi hambatan yang menghampiri, seseorang yang berhijrah harus mampu mempersiapkan segalanya dengan matang.



Berikut kiat-kiat dalam berhijrah agar tidak dihantui dengan kegagalan.

1. Berniat ikhlas ketika hijrah

Niat yang didasari dengan tulus hati insyaallah mampu menjadi pondasi awal dalam melakukan segala hal, misalnya berhijrah. Hijrahnya seseorang bukan karena kepentingan dunia semata, tetapi ikhlas karena Allah swt. Keikhlasan tersebut pasti mampu menjadi penghantar muhajir untuk mendapatkan sesuatu sesuai dengan niat yang menjadikannya harapan dalam berhijrah. Sebagaimana diketahui bahwa segala sesuatu yang ingin dilakukan itu tergantung seberapa kuat niat yang ada.

2. Segera mencari lingkungan yang baik dan sahabat yang saleh

Terkadang niat kita sudah tulus dan keinginan sudah kuat untuk menjadi lebih baik, tetapi susah sekali untuk memulainya. Oleh sebab itu, berhati-hatilah karena mungkin saja lingkungan maupun teman-teman kita yang kurang mendukung Salah satu hal yang mampu menyukseskan proses berhijrah yaitu mencari dan memilih teman maupun sahabat yang mengajak untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah swt. dan saling memberi nasihat serta mengingatkan. Berkumpullah dengan orang-orang yang berperangai baik. Insyaallah akan ada kemudahan untuk jalan hijrah kita dan Allah karuniakan hidayah-Nya.

Allah swt. berfirman dalam surat At-Taubah ayat 119, yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar (jujur)”. Firman Allah tersebut harus menjadi pegangan bagi seseorang dalam mengarungi kehidupan yang penuh dengan ujian ini, baik dalam urusan agama maupun kehidupan sosial. Berhubungan baiklah dengan orang-orang yang berperilaku jujur dan saleh dalam kesehariannya. Atas izin Allah swt. seseorang yang berteman dengan orang-orang yang saleh akan ikut terbawa juga ke dalam hal-hal yang positif.

3. Kuatkan fondasi ketauhidan dan akidah dengan syahadat

Jika kita ingin terus berada dalam agama ini, yang harus diperhatikan pertama kali yaitu rukun Islam yang pertama (dua kalimat syahadat). Syahadat merupakan dasar dalam agama. Kalimat ini tidak sekadar diucapkan, tetapi mengandung makna yang perlu dipelajari secara lebih mendalam. Ketika kita sudah bersaksi bahwa tiada yang berhak disembah selain Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah, itu artinya kita juga mengikrarkan untuk tidak akan menambah sesembahan lai atau sekutu bagi Allah swt. serta taat kepada perintah dan ajaran yang dibawa oleh utusan-Nya, Nabi Muhammad saw.

Allah swt. menjelaskan di dalam alquran bahwa kalimat syahadat akan mampu meneguhkan seorang muslim untuk kehidupan dunia dan akhirat jika sungguh-sungguh mempelajari atau memahami dan mengamalkannya. Firman tersebut bermakna: “Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat;....”. (QS. Ibrahim: 27)

Maksud dari Allah meneguhkan orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh... sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadis, yang artinya: “Jika seorang muslim ditanya di dalam kubur, lalu ia berikrar bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, maka inilah tafsir ayat: ‘Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat’”. (HR. Bukhari dan Muslim)

4. Mempelajari alquran dan mengamalkannya

Allah swt. menyebutkan, bahwasanya salah satu alasan kitab suci umat Islam diturunkan ialah untuk meneguhkan keimanan orang-orang yang sudah beriman serta menjadi petunjuk bagi mereka.

“Katakanlah: “Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan alquran itu dari Rabb­-mu dengan benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)”.” (QS. An-Nahl: 102)

Sudah hal yan pasti, bahwa alquran merupakan petunjuk bagi kehidupan di dunia agar selamat dunia dan akhirat. Analoginya seperti ini, seseorang yang hendak pergi ke suatu tempat, tentu memerlukan petunjuk dan arahan berupa peta serta penunjuk jalan. Jika ia tidak menggunakannya, tentu ia akan tersesat dan tidak akan sampai ke tempat yang dituju. Oleh sebab itu, pelajari atau pahami dan amalkanlah Alquran sebagaimana mestinya. Gunakanlah alquran sebagai penerang maupun petunjuk dalam mengarungi kehidupan ini agar dapat mempermudah dalam berhijrah menuju sesuatu yang lebih baik lagi.

5. Berusaha istikamah dalam beramal meski sedikit

Beramallah sebagai buah ilmu. Amal adalah tujuan kita berilmu, bukan wawasan semata, karenanya manusia diperintahkan agar terus beramal meskipun sedikit. Allah swt. tidak melihat seberapa besar sedekah yang diberikan, melainkan seberapa sering seorang hamba itu mengeluarkan atau memberikan rezeki kepada yang lebih membutuhkan. Besar atau kecil bukan menjadi sebuah ukuran.

6. Perbanyak berdoa dan memohon keistikamahan serta keikhlasan

Doa merupakan kunci segala sesuatu. Sudah semestinya seseorang tidak lupa untuk berdoa kepada Allah swt. agar tetap beristikamah dan ikhlas dalam setiap pekerjaan baik yang dilakukan. Salah satunya istikamah dan ikhlas dalam merubah sikap maupun perilaku yang negatif menjadi hal yang positif.



Read more...

Minggu, 22 April 2018

Pasar Tradisional

0 komentar

Jika sepanjang usia saya baru empat atau lima kali datang ke mal, mungkin sejak kecil hingga saat ini sudah ratusan kali saya menginjakkan kaki ke pasar tradisional. Kotor dan bangunan yang kumuh hal yang lumrah. Namun, itu semua terbayar dengan interaksi apa adanya dan orang-orang di dalamnya. Tawar-menawar antar pedagang dan pembeli kerap ditemui. Antar pembeli yang “bekerja sama” melakukan penawaran harga yang sama dengan tujuan yang sama meluluhkan hati sang pedagang. Mereka tak selalu saling kenal nama, tapi keriaan interaksi mereka merupakan hal yang patut dirayakan bersama karena di tempat lain semakin jarang ditemui.
Read more...

Sabtu, 21 April 2018

Perempuan Bebas Memilih

0 komentar
“Tahukah engkau semboyanku? “Aku mau!” Dua patah kata yang ringkas itu sudah beberapa kali mendukung membawa aku melintasi gunung keberatan dan kesusahan. Kata “Aku tiada dapat!” melenyapkan rasa berani. Kalimat “Aku mau!” membuat kita mudah mendaki puncak gunung.” (Raden Ajeng Kartini, Habis Gelap Terbitlah Terang)

Melalui perjuangan di masa lampau dan tulisan dalam surat-suratnya Kartini menyuntikan semangat untuk perempuan merealisasikan potensinya. Perjuangan Kartini dijadikan sebagai pijakan tentang bagaimana seharusnya seorang perempuan berperan dalam kehidupannya. Tidak lagi dikekang oleh budaya patriarki yang diagungkan oleh orang-orang zaman dulu.

Menilik dari masa lalu, perempuan selalu diberi stigma sumur, dapur, dan kasur hingga tidak ada sedikit pun kesempatan bagi perempuan untuk mengenyam pendidikan. Atas dasar itulah Kartini merasa dirinya harus membawa kaumnya dari belenggu adar istiadat yang membelenggu dan mengawali perjuangannya dengan membuka sekolah untuk anak perempuan di kota kelahirannya Jepara. Ia berpendapat bahwa melalui pengetahuan akan membawa perempuan keluar dari kegelapan yang mengekang.

Kini setelah 114 tahun kepergian Kartini sudahkah cita-citanya tercapai? Sudahkah perempuan Indonesia menjadi sosok Kartini masa kini? Saat ini makin banyak kaum perempuan yang berkiprah di dunia kerja, hidup sejajar bersama kaum pria. Jika zaman dulu sebagain besar permasalahan mengenai derajat perempuan, kini permasalahan yang dihadapi perempuan dengan pendidikan tinggi semakin kompleks. Konfliks yang terjadi adalah apakah ingin menjadi perempuan yang berkarir di luar rumah atau memilih menjadi ibu rumah tangga?

Perempuan memang diharuskan menjadi ibu rumah tangga tetapi saat ini banyak para ibu rumah tangga yang juga turut bekerja membantu para suami dalam memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. Mulai dari pekerjaan yang memang banyak digeluti kaum perempuan seperti salon, menjahit, catering, bidan, guru, sekretaris, dan lain-lain yang dianggap sebagai keahlian perempuan. Namun saat ini sudah banyak pula perempuan yang mulai menggeluti pekerjaan yang dianggap seharusnya dilakukan oleh pria seperti halnya memimpin sebuah perusahaan atau malah menjadi pemimpin di pemerintahan. Semua itu bukan semata-mata perempuan lakukan untuk menolak kondrat sebagai perempuan, namun bisa jadi hal itulah yang memang menjadi keahliannya serta sesuai dengan kemampuan mereka.

Tantangan seorang perempuan yang berkarir di luar rumah cukup berat. Pandangan orang-orang terutama pada pekerjaan yang dinilai masyarakat bukan termasuk ke dalam pekerjaan yang cocok untuk seorang perempuan, membuat semakin sulit meraih kesempatan untuk mengembangkan diri. Bahkan ketika seorang perempuan menampilkan kemampuannya untuk memimpin suatu pekerjaan terkadang ia tidak disukai, dijuliki kasar dan dinilai bossy.

“Saya tidak bossy, saya memang bos” Beyonce dalam sebuah video mendukung kampanye #banbossy. Kampanye tersebut menyoroti bagaimana ketika anak laki-laki memegang kendali dan mereka sering dipuji sebagai seorang pemimpin. Namun, ketika anak perempuan yang berperan, mereka cenderung ditatap sinis dan dicaci dengan tudingan “terlalu bossy”.

Sebuah penilitian yang dilansir dari bbc.com mencoba sebuah eksperimen mengenai manajer kredit bank yang merupakan 50/50 laki-laki dan perempuan. Penelitian dilakukan untuk mengetahui sikap klien saat pembayaran peminjaman, tepatnya ketika klien dipasangkan dengan manajer pria dan wanita. Ternyata ditemukan bahwa, jika manajer kredit adalah seorang perempuan maka klien cenderung akan lebih sering meluputkan pembayaran pinjaman mereka, berbeda jika dibandingkan ketika klien dihubungkan dengan manajer kredit seorang laki-laki mereka akan sedikit lebih patuh terhadap arahan.

Hal tersebut menandakan masih adanya streotip masyarakat bahwa perempuan itu lemah dan laki-laki dapat dengan mudah menekan kelemahan tersebut. Masyarakat masih belum bisa menghormati suatu profesi seseorang tanpa melihat jenis kelamin orang tersebut, meski sebenarnya pekerjaan apapun dapat dilakukan oleh semua orang asalkan halal dan tidak merugikan orang lain. Bila seorang perempuan mampu bekerja serta mampu melakukan kewajibannya sebagai seorang ibu maka tentu hal tersebut seharusnya bukan menjadi sebuah permasalahan lagi. Terlebih seorang perempuan setidaknya harus memiliki keterampilan yang dapat menghasilkan, tidak bisa menggantungkan segalanya pada suami. Jika suatu saat suami meninggal dunia dan meninggalkan seorang istri yang tidak memiliki keterampilan selain menjadi ibu rumah tangga, bagaimana caranya perempuan akan bertahan menghadapi perkembangan dunia yang semakin sulit?

Masyarakat sendiri masih tidak adil dan cenderung menyalahkan kaum perempuan jika terjadi kegagalan dalam mendidik anak dalam rumah tangga, padahal keputusan untuk memiliki anak adalah keputusan kedua belah pihak. Seperti halnya kutipan buku Sarinah “Laki-laki dan perempuan adalah sebagai dua sayapnya seekor burung. Jika dua sayap sama-sama kuatnya, maka terbanglah burung itu sampai ke puncak yang setinggi-tingginya, jika patah satu dari dua sayap itu, maka tak dapatlah terbang burung itu sama sekali.” (Sarinah, hlm 17/18 Bung Karno)

Perempuan bebas memilih karena saat ini kaum perempuan telah memilki banyak kesempatan untuk merah cita-citanya. Sebuah keberanianlah yang kini dibutuhkan perempuan untuk meraih peluang tersebut. Jika tanpa bukti nyata dan kerja keras perempuan tidak bisa menuntut bahwa tidak diberi kesempatan. Inilah kesempatan kaum perempuan untuk membuktikan kiprah nyatanya, dengan menjadi kaum perempuan yang kuat, berani, dan tegar.

Kini saatnya bagi kaum perempuan di era modern untuk menjadi kartini masa kini. Sosok perempuan yang memiliki segudang prestasi yang membanggakan untuk dapat ditularkan kepada kaum-kaum muda. Semangat untuk membantu dan berbuat baik pada orang lain, semangat untuk berprestasi di segala bidang dan semangat menjadi seorang ibu yang mampu mendidik anak-anaknya menjadi kebanggaan bangsa.

Pengstreotipan harus segera dihentikan bukan hanya merugikan perempuan namun berdampak pula pada laki-laki. Streotip negatif akan melekat pada laki-laki yang dianggap sebagai bidang profesi perempuan. Padahal saat ini idealnya adalah kita hidup di zaman ketika kita menjalankan pekerjaan yang paling sesuai dengan kemampuan kita serta mendapat respek yang sama terlepas dari jenis kelaminnya. Jika kita dapat mendukung laki-laki dan perempuan yang bekerja dalam peran apapu, kecil kemungkinan terjadinya peristiwa meremehkan profesi tertentu yang berdasarkan streotip gender yang kuno. Sehingga kita dapat hidup untuk saling menghormati satu sama lain.
Read more...

Jumat, 20 April 2018

Transportasi Usang, Keamanan dan Kenyamanan Jadi Taruhan

0 komentar
Salah satu kewajiban pemerintah yaitu memberikan pelayanan publik yang menjadi hak dasar bagi setiap warga negara maupun memberikan pelayanan kepada warga negara yang telah memenuhi kewajibannya terhadap negara. Pada dasarnya, kewajiban pemerintah dan hak warga negara telah ditetapkan dan disebutkan dalam aturan perundang-undangan suatu negara.

Berbagai bentuk pelayanan publik diberikan kepada masyarakat, salah satunya pelayanan jasa. Pelayanan jasa merupakan pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk jasa yang dibutuhkan oleh publik, misalnya pos, pendidikan, pemeliharaan kesehatan, penyelenggaraan transportasi, dan lain sebagainya.

Di Indonesia sendiri, bisa dikatakan masih banyak bentuk pelayanan jasa yang dirasa belum memberikan pelayanan maksimal bagi masyarakat. Salah satu di antaranya yaitu penyelenggaraan transportasi. Manfaat terpenting dari tranportasi itu sendiri yaitu untuk memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Dalam prakteknya, masyarakat sangat membutuhkan transportasi untuk melakukan aktivitas atau memenuhi kebutuhannya masing-masing. Untuk memenuhi kebutuhan akan transportasi tersebut, pemerintah harus mengadakan transportasi umum agar kebutuhan terhadap transportasi mampu terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.

Di bagian wilayah Indonesia, khususnya di pesisir pantai selatan Kabupaten Tasikmalaya, bisa dikatakan kondisi transportasi umum (bus) yang digunakan oleh sebagian orang untuk memenuhi kebutuhan maupun aktivitas dari kampung ke kota masih jauh dari kata layak untuk digunakan. Orang-orang yang peka dan memperhatikan keselamatannya ketika menggunakan transportasi umum, mungkin akan merasa khawatir dengan kondisi yang ada.

Kondisi kendaraan yang telah usang, ditambah dengan keadaan sebagian jalan yang dilalui belum diperbaiki menambah kediaknyamanan saat berkendara. Dikatakan usang karena kaca mobil ada yang pecah, kotor, dipenuhi debu, fasilitas mobil yang sudah tidak fungsional, bergetar, dan sangat bising saat ditumpangi.

Model manajemen operasional yang mengandalkan sistem setoran menyebabkan sopir bus kerap kali ugal-ugalan saat mengemudikan kendaraannya. Faktor keselamatan tidak lagi sempat terpikirkan karena begitu duduk di belakang stir, yang ada di kepala atau benak supir adalah bagaimana mencari penumpang sebanyak-banyaknya untuk kejar setoran. Penyebab lainnya, mungkin saja karena dikejar oleh waktu atau memang sang sopir lalai dalam tugasnya. Perbuatannya seakan-akan tidak menghargai keadaan dan tidak memikirkan keselamatan maupun kenyamanan penumpang.

Tarif yang dipatok oleh kondektur sering kali tidak konsisten. Harga yang harus dibayar oleh penumpang terkadang disesuaikan dengan banyak atau tidaknya penumpang. Hal tersebut membuat sebagian penumpang merasa dirugikan atas kebijakan yang ditetapkan oleh kondektur bus. Sebagian penumpang ada yang merasa tidak sepakat dengan kebijakan tersebut meskipun terus melakukan negosiasi dengan kondektur. Namun, dengan kearogansian kondektur, penumpang pun terpaksa mengalah dengan keadaan yang ada.

Penumpang tidak akan menolak tarif yang ditetapkan oleh kondektur jika dibarengi fasilitas yang memadai. Fasilitas tersebut tentunya mampu memberikan kenyamanan dan keselamatan bagi para penumpang. Hal demikian mampu memberikan dampak yang baik bagi pihak terkait.

Permasalahan lain menyangkut pengelolaan armada. Pengelolaan armada yang tidak memadai juga bisa saja menyebabkan banyak armada bus tidak baik. Dengan alasan penghematan mungkin banyak perusahaan bus melaksanakan perawatan kendaraannya asal-asalan.

Hal-hal yang terjadi dalam transportasi darat ini seharusnya mendapat perhatian yang serius dari pihak-pihak tekait. Pihak-pihak tersebut di antaranya pemerintah, dinas perhubungan maupun pengelola bus.

Keterbatasan pengawasan pemerintah terhadap aktivitas transportasi yang ada, menyebabkan banyak pemilik kendaraan (transportasi umum) seenak mereka sendiri dalam mengoperasikan moda transportasinya. Mungkin saja, angkutan umum yang seharusnya sudah tidak layak jalan tetapi masih saja dioperasikan, itu semua karena kebutuhan ekonomi yang mendesak. Imbasnya kembali lagi kepada keselamatan penumpang yang menjadi ancaman. Disinilah peran pemerintah untuk memberi perhatian lebih terhadap moda transportasi, untuk menyeleksi angkutan-angkutan mana saja yang memenuhi prosedur layak jalan agar nantinya masyarakat yang menggunakan transportasi tersebut bisa terja keamanan dan kenyamanannya.

Kebijakan dan strategi pelayanan pemerintah dalam transportasi darat harus dimaksimalkan dan disiapkan dengan matang. Misalnya, mendorong daerah untuk menyusun perencanaan transportasi darat yang sinergis dengan rencana transportasi nasional sehingga mampu mengatasi permasalahan transportasi di daerahnya dan menyusun aruran-aturan yang mampu memberikan kepastian maupun ketetapan hukum tata niaga transportasi.

Kebijakan operasional transportasi darat juga harus mendapatkan perhatian. Misalnya, peningkatan keselamatan dan kelancaran transportasi jalan, peningkatan kondisi sarana dan prasarana transportasi jalan, peningkatan profesionalitas SDM, dan peningkatan kinerja peraturan maupun kelembagaan transportasi jalan. Kebijakan tersebut harus direalisasikan dan dimaksimalkan demi kesejahteraan pengguna transportasi darat.

Pemerintah memiliki wewenang yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam bidang transportasi. Transportasi darat (bus) menjadi kebutuhan yang penting bagi masyarakat. Oleh sebab itu, pemerintah harus dapat meningkatkan sarana dan prasana tranportasi agar tercapai kesejahteraan masyarakat. Peningkatan kualitas angkutan umum harus dapat direalisasikan dan dioptimalkan demi tercapai dan terjaganya kenyamanan dan keamanan masyarakat dalam menggunakan angkutan umum.


Read more...

Senin, 16 April 2018

Wayang Kila Mengulas Sejarah Lakbok

0 komentar
Sumber: google.com


Nama ‘Lakbok’ mungkin masih asing di sebagian telinga masyarakat luar Ciamis. Lakbok merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat bagian Timur, yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah. Lakbok memiliki 10 desa, diantaranya Desa Baregbeg, Desa Cintajaya, Desa Cintaratu, Desa Kalapasawit, Desa Kertajaya, Desa Puloerang, Desa Sidaharja, Desa Sindangangin, Desa Sukanagara, dan Desa Tambakerja. Nama Lakbok ini sering diartikan oleh masyarakat Ciamis yaitu “Bisa melak tapi teu bisa ngalebok”. Konon karena dahulu Lakbok sering banjir sehingga apa yang mereka tanam tidak bisa mereka panen.
Pada sekitar tahun 1920-an Lakbok merupakan kawasan luas yang terdiri atas rimba lebat dan hamparan lahan yang selalu digenangi air. Tempat tersebut menjadi habitat hewan-hewan buas. Meski demikian, di wilayah lakbok sebenarnya terdapat berbagai lokasi yang bisa dimanfaatkan untuk aktivitas pertanian. Kawasan tersebut awalnya berada di bawah pemerintahan Kabupaten Sukapura (yang pada tahun 1931 berubah menjadi Tasikmalaya). Inisiatif pembukaan kawasan lakbok berasal dari Dalem R.A.A. Wiratanuningrat, bupati Sukapura (Tasikmalaya) ke-14 yang berkuasa pada tahun 1908-1937. Bupati selalu melakukan survey sebelum ia melakukan tindakan. Pembukaan kawasan dimulai dengan pengeringan rawa-rawa. Selanjutnya diadakan pembuatan selokan kecil untuk mengalirkan air genangan ke wilayah cilacap.
Tahun 1926 Dalem R.A.A. Wiratanuningrat mendapat laporan bahwa pohon-pohon di kawasan hutan lakbok ditebang secara illegal oleh masyarakat, padahal kawasan tersebut adalah kawasan hutan Negara. Akhirnya Dalem R.A.A. Wiratanuningrat melakukan langkah yang bijaksana dan mendapat tanggapan baik dari masyarakat Lakbok. Masyarakat yang tadinya takut mendapat hukuman, akhirnya beramai-ramai mengajukan izin pengelolaan tanah Negara. Beberapa waktu kemudian tanah tersebut menjadi hak milik penggarap dan dikenal dengan tanah ‘Cap Singa’. Kabar tentang tanah tersebut menyebar sampai ke Jawa Tengah, dan perlahan banyak masyarakat yang menduduki wilayah lakbok.
Di tengah-tengah mulai padatnya penduduk yang mendiami wilayah Lakbok, tiba-tiba terdengar kabar bahwa tiga orang terluka di wilayah Hutan Cimadang. Seeekor harimau yang diduga terdesak tempat hidupnya dan tersesat di hutan yang salah menyerang penduduk. Akhirnya Camat Padaherang mengerahkan semua warganya untuk menangkap harimau tersebut. Berbgai cara dilakukan oleh warga, seperti membuat bunyi-bunyian keras yaitu kentongan dan sorak-sorai untuk menakuti sang raja hutan. Harimau tersebut pun keluar menampakkan dirinya dari persembunyiannya. Warga langsung mengepung dan harimau tersebut tewas di tangan para warga.
Kegembiraan warga terlihat, warga membawa bangkai harimau tersebut dan diarak keliling kampong untuk membuktikan bahwa harimau yang memakan korban itu telah mati. Rombongan pembawa bangkai harimau juga diiringi tabuhan kesenian ‘dog-dog’. Sorak-sorai rombongan juga melengkapi acara tersebut. Kisah perburuan harimau ini tercantum dalam naskah “Ngabukbak Lakbok” karya R. Muh. Sabri Wiraatmadja yang isinya menggunakan versi Bahasa Sunda.
Suatu hari Bupati Ciamis menyatakan kepada para warga yang telah memiliki hak tanah, harus mematuhi beberapa aturan yang telah dibuat jika ingin memiliki hak tanah tersebut, yaitu harus menyesuaikan diri dengan adat istiadat orang Sunda, tanah yang sudah menjadi hak milik tidak boleh dijual dan harus dipelihara, dan mereka harus menjadi petani yang rajin dan taat pada hukum negara. Kehidupan masyarakat lakbok pun perlahan membuahkan hasil terutama di bidang pertanian. Mereka melakukan acara kenduri dan selamatan.sebagai ucapan syukur.
Selain keberhasilan Bupati R.A.A. Wiratanuningrat dalam membangun lakbok, beliau juga dikenal masyarakat sebagai orang memiliki kelebihan yaitu memounyai hubungan khusus dengan roh halus yang disebut Onom dan sering didatangi banyak orang untuk ajang ngalap berkah. Bentuk hubungan khusu ini misalnya ketika ada acara hajat di pendopo, bupati selalu memberikan hidangan khusus yang ditutupi daun pohon kelapa, letaknya di sebuah ruangan belakang pendopo Ciamis. Hubungan Onom dengan Bupati Ciamis dan keturunannya terus berlangsung dan menjadi bagian kepercayaan masyarakat Ciamis. Onom seolah menjadi simbol magis bagi sebagian warga Ciamis.
Dibalik kisah tentang Onom, ternyata salah satu kecamatan di Ciamis ini yaitu Kecamatan Lakbok memiliki banyak kesenian, baik Kesenian Tradisional Sunda maupun Kesenian Tradisional Jawa, hal ini karena letaknya yang geografis. Kesenian tersebut diantaranya Tari Jaipong, Angklung, Calung, Ebeg (Kuda Lumping), dan Ketoprak. Namun ada kesenian yang menjadi tradisi tahunan dan merupakan warisan, yang harus dijaga dan dikembangkan oleh semua masyarakat Indonesia khsususnya masyarakat Lakbok yaitu Wayang Kila (Kidung Lakbok). Tradisi tahunan dilaksanakan dalam acara ruwatan.
Wayang Kila pertama kali dipentaskan pada hari Minggu, 15 November 2015, bertempat di Lapangan Desa Sukanagara, Kecamatan Lakbok, Kabupaten Ciamis. Pementasan wayang tersebut dipimpin oleh Ki Dalang Dian Herdiana. Wayang Kila ini memiliki dua pertunjukan, yaitu sebagai acara pembukaan peristiwa sakral sebagai bentuk persembahan budaya kepada Sangyang Asri (Nyi Pohaci) dan pertunjukan pengiring untuk acara atau prosesi. Selain itu, Wayang Kila memiliki beberapa unsur yaitu: pertama boneka terbuat dari jerami, kedua yang memainkan wayang adalah dalang dan menyanyikan lagu-lagu khas lakbok, ketiga adanya barongan hewan yang ada hubungannya dengan nasi dan terbuat dari jerami, dan yang keempat musik pengiringnya menggunakan kokoplak, bangbaraan, drum, dan suara para pemain (ngabeluk dan kawih).
Pertunjukan Wayang Kila menceritakan tentang sejarah Kecamatan Lakbok. Dalang selalu memerankan tokoh Sanghyang Dewi Sri, yang dalam artian Sri adalah padi. Cerita ini mengingatkkan bahwa Lakbok dahulunya adalah kerajaan yang mempunyai tanah yang subur dan makmur. Hamparan sawahnya yang luas dan tanahnya yang subur, kini menjadikan lakbok dikenal sebagai lumbung padi Kabupaten Ciamis.




Read more...

Sabtu, 14 April 2018

Profil Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf

1 komentar

Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf adalah seorang ulama yang menyiarkan islam dengan ciri khas lantunan sholawatnya. Beliau lahir di Solo, 20 September 1961. Sekarang bertempat tinggal di Jalan KH. Mudzakir, Gang Bengawan Solo VI, No 12 Semanggi Kidul, Kota Solo. Habib Syech adalah putra dari pasangan Al Habib Abdulqadir bin Abdurrahman Assegaf dan Syarifah Bustan Al Qadiri. Ayahnya adalah seorang tokoh alim dan tawadhu sebagai imam Masjid Jamie Assegaf di Pasar Kliwon Solo. Al Habib Abdulqadir bin Abdurrahman Assegaf mempunyai 16 putra salah satunya adalah Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf. Sayyidah binti Hasan al Habsyi merupakan istri dari Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf. Beliau dikaruniai 5 orang anak yaitu Fathimatah Az Zahro, Muh. Al Baqir, Umar, Toha, dan Abu Bakar.

Habib Syech memulai pendidikannya yaitu langsung dari ayahnya yang sekaligus guru besarnya. Mengutip dari Majalah Langitan, Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf menjelaskan bahwa orang yang menginspirasi dalam hidupnya adalah ayah dan ibunya sendiri. Semasa kecil Habib Syech tidak pernah bermukim di pondok pesantren. Pendidikan Habib Syech lebih terjun ke masyarakat langsung melalui majelis taklim di masjid-masjid, terutama Masjid Assegaf. Setiap habis magrib, beliau selalu istiqomah mengikuti halaqah keilmuan, belajar al-Quran, dan berdzikir bersama ayahnya. Di masjid itu pula Habib Syech mengabdi, membersihkan masjid, menyapu dan mengepel lantai masjid. Hingga suatu ketika, ayahanda Habib Syech meninggal dunia dalam keadaan sujud pada saat melaksanakan shalat jumat.

Selain pendidikan dari ayahnya, beliau juga mendapat lanjutan pendidikan dari pamannya yaitu Habib Ahmad bin Abdurrahman Assegaf. Habib Ahmad adalah sosok yang berjasa membangun mental Habib Syech pada masa kecil. Pendidikan yang diberikan Habib Ahmad kepada Habib Syech sangat berkesan, karena Habib Syech selalu di caci dan disalahkan meskipun Habib Syech tidak melakukan kesalahan. Tetapi semua itu dilakukan pamannya dengan tujuan supaya Habib Syech menjadi pribadi yang sabar dan teguh pendirian. Habib Syech juga mendapat pendidikan dari Alm. Al-Imam, dan Al-Arifbillah, Al-Habib Muhammad Anis bin Alwiy Al-Habsyi (Imam Masjid Riyadh dan pemegang magom Al-Habsyi).

Seiring berjalannya waktu, berkat keistiqomahan serta penyampaian dakwah Habib Syech yang sederhana dan mudah dipahami, hingga saat ini terdapat ribuan jamaah yang bergabung dalam Majelis Ahbabul Mustofa. Majelis ini berdiri pada tahun 1998 di Kota Solo, tepatnya Kampung Mertodranan, berawal dari majelis Rotibul Haddad dan Burdah serta maulid Simthut Duror, Habib mengajak umat dan dirinya dalam membesarkan rasa cinta terhadap Rosululloh saw lewat pengajian dan sholawat. Setiap acara pengajian yang beliau isi, selalu diawali dengan gema shalawat dari Ahbabul Musthofa. Setelah itu baru pengajian disampaikan langsung oleh beliau. Selain penyampaian dakwahnya yang mudah dipahami, Habib Syech membius para jamaahnya tenggelam dalam lantunan shalawat. Semua menghayati, meresapi, dan mendambakan syafaat Raosululloh Saw.

Ketika Habib Syech Abdul Qadir Assegaf mengisi acara ulang tahun ke-471 Kota Semarang ribuan jamaah mengenakan baju berwarna putih dan berpeci. Mereka meadati Balai Kota hingga luar pintu gerbang. Kemudian Habib Syech dinobatkan sebagai penggerak sholawat dan nasionalisme oleh Wali Kota Semarang bersama PCNU. Wali Kota Semarang memberikan penghargaan kepada Habib Syech Abdul Qadir Assegaf karena melihat perjuangan Habib yang sukses keliling Indonesia dan luar negeri. (TribunJateng.com)

Lagu sholawat Habib Syech Abdul Qadir Assegaf tergolong unik. Beliau mengaransemen ulang dari kitab sholawat yang berisikan sekitar 500-an syair. Habib Syech Abdul Qadir Assegaf mampu mengaransemen lagu sholawat dengan indah dan sesuai harapan jamaah. Sampai saat ini Habib Syech mempunyai 13 album sholawat yaitu Qasidah Pilihan vol.1 1 (2004), Qasidah Pilihan vol. 2 (2005), Qasidah Pilihan vol. 3 (2006), Qasidah Pilihan vol. 4 (2007), Qasidah Pilihan vol. 5 (2008), Qasidah Pilihan vol. 6 (2009), Qasidah Pilihan vol. 7 (2011), Qasidah Pilihan vol. 8 (2012), Qasidah Pilihan vol. 9 (2013), The Best Sholawat (2004), Untaian Nada Rindu Al Mustofa (2015), Qasidah Terpopuler (2017), dan Tholama ASyku (2017). Sholawat-sholawat Habib Syech Abdul Qadir Assegaf diantaranya berjudul Alangkah Indahnya, Birosulillah Wal Badawi, Inna Fil Jannati, Pepali Ki Ageng Selo, Sholatulloh, Ya Immamarusli, Al-Madad, Al-Itirof, Kisah Arrosul, Lir-Ilir, Padang Bulan, dan Showalat Kawakib. Di dalam lagu-lagu sholawat Habib Syech tidak selalu menggunakan Bahasa Arab. Ada beberapa lagu yang menggunakan Bahasa Indonesia bahkan Bahasa Jawa. Dengan adanya variasi bahasa tersebut sholawat Habib Syech lebih mengena dan pesan yang ada mudah tersampaikan. Musik yang digunakan juga terdapat dua macam yaitu musik rebana dan musik modern.

Habib Syech Abdul Qadir Assegaf rutin mengadakan acara sholawatan di kediamannya setiap Rabu malam dan Sabtu malam ba’da isya. Pengajian rutin yang diadakan Ahbabul Mustofa terdapat di 6 daerah yaitu Purwodadi (malam Sabtu Kliwon) di Masjid Agung Baitul Makmur Purwodadi, Kudus (malam Rabu Pahing) di halaman Masjid Agung Kudus, Jepara (malam Sabtu Legi) di halaman Masjid Agung Jepara, Sragen (malam Minggu Pahing) di Masjid Assakinah Puro Asri – Sragen, Jogja (malam Jumat Pahing) di halaman Pondok Pesantren Minhajuttamyiz – Timoho (belakang kampus IAIN), dan Solo (malam Minggu Legi) di halaman Masjid Agung Surakarta.

Read more...

Kamis, 12 April 2018

Terminal

0 komentar
Mencari nafkah merupakan sebuah kewajiban seorang kepala rumah tangga. Seorang pedagang asongan tetap setia menanti bus-bus yang berhenti di terminal. Ia memilih berjualan dari pada mengemis dan bermalas-malasan. Ia tetap semangat berjualan walaupun tidak sedikit dari para penumpang bus yang menolak penawaran dagangan yang ia jual. Lelahnya bekerja akan berbuah manis ketika disetai rasa ikhlas di dalam hatinya.
Read more...

Selasa, 10 April 2018

Kekerasan Pada Anak

0 komentar
Kasus kekerasan terhadap anak banyak terjadi di Indonesia. Beberapa kekerasan pada anak diantaranya penyiksaan fisik, pelecehan seksual, pengabaian, memberikan teror kepada anak, eksploitasi pada anak, penyiksaan emosi, penolakan, orang tua yang bersikap acuh, mengasingkan anak, dan memberikan pengaruh buruk pada anak. Kasus kekerasan pada anak yang paling menonjol adalah pelecehan seksual yang dilakukan oleh orang dewasa. Biasanya, anak-anak yang menjadi korban dari kekerasan ini berusia 5-16 tahun. Rata-rata pelakunya adalah pria dewasa yang mempunyai kelainan seks. Para pelaku bukanlah orang jauh, melainkan tetangga ataupun orang dekat yang biasa beraktifitas di lingkungan yang sama.

Seperti pada kasus yang terjadi di Kota Depok, seorang kakek tiga cucu tega mencabuli anak dibawah umur. Pelaku bernama Rachmat, yang berprofesi sebagai sopir antar jemput anak sekolah. Menurut Kasat Reskrim Polresta Depok Kompol Putu Kholis Aryana, korbannya adalah dua orang anak berusia 5 tahun dan 7 tahun. Kasus ini terungkap setelah orang tua korban merasa terhadap gerak-gerik anaknya yang mulai berubah. Kemudian orang tua korban menanyakan apa yang terjadi dengan anaknya, dan dari situlah anak bercerita apa yang telah dialaminya. Pelaku mengaku khilaf dengan perbuatan yang dilakukannya. Ia sudah 6 kali melakukan aksinya dan tindakan tersebut ia lakukan setelah pulang sekolah. Pelaku dijerat Pasal 83 UU No 35 tahun 2014 tentang pencabulan anak di bawah umur, dengan ancaman penjara di atas lima tahun.(Sindonews.com). Dari kasus tersebut terbukti bahwa di Indonesia masih terjadi kekerasan pada anak.

Pelecehan seksual terjadi karena beberapa faktor diantaranya keluarga yang tidak harmonis, benci terhadap anak, korban mudah ditaklukan, hasrat seks yang tidak bisa disalurkan, mempunyai riwayat kekerasan seksual pada masa kecil sehingga pelaku ingin membalasnya ketika ia dewasa, pernah menyaksikan kekerasan seksual pada anggota keluarga lain saat masih kecil, ketergantungan obat-obat terlarang, faktor kemiskinan, kelainan seksual dari pelaku. Salah satu faktor yang benar-benar harus diwaspadai adalah penggunaan media elektronik yang tidak sesuai dengan fungsinya. Melalui gadget, anak-anak dan orang dewasa dapat dengan mudah meniru apapun yang mereka lihat. Apalagi, segala konten mudah diakses melalui internet. Maka dari itu peran orang tua sangat penting dalam menjaga anaknya. Orang tua hendaknya mendampingi anak-anaknya dalam bermain gadget.

Selain peran orang tua, pihak pemerintah pun harus ikut andil dalam menangani kasus kekerasan pada anak. Pemerintah daerah seharusnya memberikan pengetahuan dan bersosialisasi langsung kepada masyarakat tentang kekerasan pada anak agar tidak menimpa anak-anak mereka. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menjelaskan pemerintah pusat dan daerah memiliki kewajiban untuk membangun mental warga. Jangan sampai anak-anak menjadi korban kekerasan. Justru hak anak harus dipenuhi, seperti mendapatkan pendidikan, perlindungan, kesehatan, kasih sayang, makanan dan minuman yang bergizi, berekreasi, dan bermain. KPAI menyatakan provinsi dengan jumlah aduan kekerasan pada anak terbanyak, dan juga pengawasan kasus yang viral di media yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Lampung, Kalimantan Barat, dan Nusa Tenggaara Barat (NTB).

Penegak hukum harus menindak secara tegas para pelaku kekerasan terhadap anak. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak bahwa setiap orang yang melakukan kekejaman, kekerasan atau ancaman kekerasan, atau penganiayaan terhadap anak, dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 tahun 6 bulan dan/atau denda paling banyak Rp 72.000.000,00 (tujuh puluh dua juta rupiah). Tindakan tegas tersebut untuk memberikan efek jera sehingga kekerasan terhadap anak tidak terjadi lagi.

Kekerasan seksual pada anak mengakibatkan beberapa dampak antara lain depresi, trauma, kegelisahan, dan cedera fisik. Anak yang mengalami trauma sangat berpengaruh terhadap kehidupannya di masa datang. Ketika psikolog anak terganggu maka akan mengganggu atau berpengaruh dalam kehidupan siosial serta aktivitas sehari-hari. Anak akan menjadi takut terhadap segala bentuk kekerasan, bahkan yang terkecil sekalipun misalnya suara-suara keras, dan pembicaraan yang bernada tinggi. Selain itu anak akan menjadi pendiam, murung, dan mudah menangis. Ketika dalam keadaan ramai pun anak bisa tidak menunjukkan raut muka yang ceria. Padahal anak-anak identik dengan keceriaan..

Bila kekerasan pada anak tidak segera dihentikan, maka masalah ini tidak pernah terselesaikan. Memberi kebencian kepada anak sama saja memupuk benih baru untuk menumbuhkan manusia-manusia pembenci. Anak-anak yang mendapat perilaku buruk dari orang tua atau orang-orang di sekitarnya terkadang membentuk sebuah prinsip untuk mencontoh di kemudian hari. Namun beberapa anak membuat prinsip yang berbeda, mereka memandang perilaku yang dibuat orang tua atau orang-orang di sekitarnya terhadap dirinya adalah buruk, dan tidak patut untuk ditiru, dan anak seperti ini sangat langka.

Kasus kekerasan anak memang cukup sulit dihentikan ketika orang tua yang melakukannya. Hal itu disebabkan ranah keluarga adalah ranah yang privat. Ranah ini tidak bisa dimasuki oleh setiap orang, kecuali dari sanak saudaranya. Banyak cara untuk menolong anak-anak yang mendapat perlakuan keras dari orang tuanya. Pertama dengan cara memberitahukannya dengan sanak saudara dari kerabat anak tersebut. Jika sulit untuk menemukan mereka, orang yang peduli dan hendak menolong, bisa melaporkannya kepihak perlindungan anak.
Read more...
 
Jurnalis Muda © DKP (Mala) - 2018