Pages

Banner 468 x 60px

 

Rabu, 23 Mei 2018

Tips dan Trik Backpacker Ala Mahasiswa

0 komentar

Sebagian orang mungkin akan mengira jika travelling ke suatu tempat baik luar kota maupun luar negeri membutuhkan biaya yang sangat besar untuk penginapan, makan, transportasi, dan lain sebagainya. Sebenarnya itu semua tergantung pada usaha dan niat traveller. Jika kita berusaha untuk meminimalisasi pengeluaran dan niat berwisata untuk mengunjungi banyak tempat, bukan untuk berbelanja pasti bisa kok menghemat pengeluaran. Di sini, aku akan mencoba untuk berbagi trik dan tips untuk ber-backpacker dengan biaya yang sangat murah.

1. Memastikan Jadwal Keberangkatan dan Tiba

Sebelum kamu memulai sebuah perjalanan, pastikan kamu memprediksi jadwal keberangkatanmu. Perhatikan jadwal pemberangkatan dan tiba saat akan memesan tiket. Jangan sampai setelah memesan kamu salah memilih jadwal. Usahakan jika itu kota pertama yang kamu kunjungi dan belum tahu akan ke mana atau siapa yang akan menjemput, jangan sekali-kali memilih jadwal yang tiba pada tengah malam atau setelah pukul 22.00 WIB. Alasannya karena pada jadwal tersebut sudah jarang ada trasnportasi umum, mushola atau mesjid sudah banyak yang dikunci, bahkan tempat makan hanya beberapa yang masih buka. Jadi, dari pada nanti kamu luntang-lantung tidak jelas setelah turun dari kereta carilah jadwal yang tiba pada pagi hari ketika orang-orang sedang memulai hari, siang hari, sore hari, atau malam yang tidak terlalu larut agar suasana masih ramai. Sehingga jika terjadi kemungkinan terburuk masih banyak orang yang bisa dimintai tolong.

2. Membuat Daftar Barang Bawaan

Namanya juga backpacker jadi yang dibawa hanya backpack atau ransel bukan koper besar yang akan muat dengan berbagai perlengkapan. Agar kebutuhan kamu terpenuhi tetapi tidak perlu banyak membawa peralatan, bawalah barang seperlunya dan usahakan membawa baju yang hanya akan dipakai. Jangan membawa baju seisi lemari ya! Ingat kamu akan berkendara sendiri atau bersama temanmu menggunakan kendaraan umum ekonomi yang bagasinya hanya akan muat untuk satu ransel saja atau koper kecil. Bayangkan jika kamu membawa koper besar dan menaiki kereta ekonomi dengan tempat duduk berhadap-hadapan dengan orang asing, pasti akan merepotkan diri sendiri dan orang lain. Belum lagi, ketika sampai di tempat tujuan kamu akan berjalan-jalan jauh sebelum sempat menyimpan barang-barang terlebih dahulu, betapa merepotkannya jika jalan-jalan harus menarik koper.

3. Mencari Orang yang Siap Menampung

Agar biaya penginapan dapat tertutupi carilah orang-orang yang kamu kenal di tempat tujuan kamu. Teman, saudara, sahabat, siapa saja yang dapat menampung, karena liburan ala backpacker itu akan sayang jika menyewa hotel dengan harga ratusan ribu yang hanya akan ditempati untuk tidur. Cari orang yang akan menampungmu sebanyak mungkin, jangan hanya berharap pada satu orang. Jika terdapat lima orang yang siap untuk menampungmu, itu akan semakin baik lagi.

Bagi yang tidak memiliki kenalan di tempat tujuanmu, manfaatkanlah media sosial. Sekarang sudah banyak group backpacker yang aktif. Cobalah untuk berkomunikasi dan jadikan mereka seolah-olah teman lama kamu, kemudian mintalah nomor kontak mereka yang bisa dihubungi atau email mereka yang valid untuk melanjutkan komunikasi. Cara ini sebaiknya diterapkan minimal dua bulan sebelum pemberangakatan, karena kamu harus berhati-hati dan lebih selektif memilih orang untuk menampungmu. Pilihlah mereka yang menurut kamu layak sebagai tempat untuk bermalam. Jika kamu adalah seorang perempuan pilihlan tempat bermalam yang dirumahnya ada ibu atau saudara perempuan, jangan di rumah kos.

Tetapi, jika masih belum menemukan tempat yang siap menampung. Kamu bisa mencari guest house, yang harganya lebih murah dari pada hotel. Rajin-rajinlah mencari di berbagai situs jasa pemesanan dan jangan lupa untuk membaca review atau tinjauan para tamu, biasanya tamu akan menceritakan setiap detail kelebihan dan kekurangan tempat tersebut mulai dari pelayanan, fasilitas, hingga lokasi. Rekomendasi pun penting, tanyakan pada warga asli yang mungkin kamu bisa tanyai tentang tempat tersebut.

4. Memastikan Tujuan Destinasi

Sebelum kamu berangkat untuk mengunjungi destinasi wisata pastikan bahwa kamu sudah menyusun peta perjalananmu. Pilihlah tempat-tempat satu arah agar dapat mengunjungi banyak tujuan destinasi. Jangan sampai kamu memilih tempat yang berlawanan arah, hal tersebut akan membuang waktumu dan membuatmu lelah di perjalanan. Jangan lupa pula, pastikan terlebih dahulu dari segi harga, tiket, uang makan, uang perjalanan, uang belanja jangan sampai belum apa-apa uang mu sudah habis. Pintar-pintarlah mengatur keuanganmu.

5. Pilihlah Transportasi yang Murah

Saat sampai di tujuan destinasi pasti memerlukan kendaraan untuk pergi ke banyak tempat. Jika kamu memiliki teman atau saudara yang mau meminjamkan kendaraannya selama di sana maka bersyukurlah. Sehingga kamu hanya akan mengeluarkan ongkos untuk bensin saja. Namun, jika tidak ada pilihlah transportasi yang murah, jangan manja harus naik kendaraan ber-AC. Terlebih saat ini banyak aplikasi yang menyediakan jasa transportasi yang praktis. Usahakan ketika pergi ke suatu tempat selama tempat itu masih bisa dijangkau, berjalanlah. Olahraga sedikit sembari berkenalan lebih dalam dengan keaadaan tempat destinasimu. Biasanya kamu akan merasakan kearifan lokal saat kamu tanpa sengaja sedang berjalan di tempat asing.

6. Pastikan Kuota Internetmu Penuh

Zaman semakin canggih, dengan benda dalam genggaman kamu bisa melakukan apapun dan pergi ke manapun. Sekarang sudah jarang sekali orang menggunakan peta, kebanyakan orang mengandalkan google map. Jadi, untuk kamu yang mengandalkan google map pastikan koneksi internetmu lancar dan pastikan pula baterai telepon genggammu penuh. Namun, jika kamu tersesat jangan takut dan jangan panik. Kamu masih memiliki alat indra yang diberikan Tuhan untuk berbicara, jadi bertanyalah. Terkadang saat kamu tersesat akan lebih banyak mendapat pengalaman dan cerita yang kamu dapat.

7. Meninggalkan Kebiasaan Lama

Bangunlah sepagi mungkin. Kalau perlu sebelum tuan rumah bangun, kamu sudah bangun terlebih dahulu. Jika melihat keaadaan kamar berantakan berinisiatiflah untuk membereskannya. Ingat kamu bukan sedang tinggal di kamar hotel yang apapun dilayani. Ketika berpergian pun jangan banyak mengeluh, nikmati saja. Kebiasaan makan mewahmu tunda dulu, cobalah sensasi makan sederhana. Carilah tempat makan yang tidak menghabiskan uang terlalu banyak, biasanya tempat tersebut ada di daerah kampus atau sekitaran tempat kos mahasiswa.

Itulah sedikit tips dan trik agar kamu dapat menjadi backpacker tanpa harus menguras tabunganmu. Sebenarnya besar atau kecilnya sebuah biaya yang dikeluarkan tergantung pada individu masing-masing. Namun, selama kita masih bisa berhemat dan mandiri kenapa kita tidak mencobanya?
Read more...

Selasa, 22 Mei 2018

(Part 2) Menanti Fajar dan Berburu Senja di Yogyakarta

0 komentar
Hari kedua perjalanan nekat Yogyakarta dimulai sangat pagi atau bisa dibilang shubuh. Sekitar pukul 04.30 WIB selepas sholat shubuh aku, temanku, sahabatku, dan teman sahabatku berangkat dengan dua motor untuk menanti fajar di Puncak Bukit Kebun Buah Mangunan. Selama perjalanan kami disuguhi pemandangan hijau asri hutan pinus, meski terbilang tempatnya cukup jauh dari jalan utama tapi tetap terjaga. Jalanan aspal yang mulus tanpa lubang membuat perjalanan sekitar 45 menit tidak terasa, hal itu menandakan bahwa pemerintah Yogyakarta sangat menjaga dan melestarika tempat wisata di daerahnya.

Sesampainya di sana, kami lekas menuju spot untuk melihat matahari terbit yang terkenal indah. Sudah banyak dipenuhi pengunjung meski masih sekitar pukul 05.45 WIB. Ternyata tempat tersebut sudah buka dari pukul 04.00 WIB dengan harga tiket Rp 5000,- per orang dan sudah termasuk parkir. Sayang, matahari terbit yang kami harapkan tidak nampak dan ditutupi kabut yang cukup tebal. Meski sedikit kecewa, namun setelah kabut menghilang kami disuguhi pemandangan indah, rumah-rumah dan jalanan kota bantul, aliran sungai Oya yang meliuk elok terlihat jelas. Puas menikmati pemandangan, berkeliling, berfoto dan sarapan kami memutuskan untuk turun menuju Hutan Pinus Imogiri .


 Suasana Puncak Bukit Kebun Buah Mangunan

Hutan Pinus Imogiri atau Hutan Pinus Mangunan letaknya tidak jauh dari Puncak Bukit Kebun Buah Mangunan. Dengan hanya membayar tiker parkir sebesar Rp 3000,- kami dapat menikmati keindangan pohon pinus yang menjulang tinggi dengan jarak setiap pohon yang rapi, membuat siapa pun yang datang ke sana rasanya tidak ingin pergi. Kesejukkan udaranya yang asri serta setiap sudut tempat yang instagenic membuat semua orang terpesona, terasa berada di negeri dongeng, bahkan beberapa pasangan dengan gaun putih panjang terlihat sedang mengadakan foto prewedding. Suasana romantis dan kehangatan keluarga sangat terasa di sana. Selain itu, terdapat pula panggung terbuka yang mendunia. Desain panggung yang indah dan melukiskan kealamian sempat menjadi viral beberapa pengguna media sosial, mereka berlomba untuk menyebutkan siapa yang pantas tampil di panggung tersebut.





 

Pemandangan di hutan Pinus Imogiri

Siang hari hujan pun turun, kami beristirahat di sebuah warung kecil yang menyediakan makanan ringan dan makanan berat seperti olahan mie instan berbagai merek dan nasi goreng. Menunggu hujan reda kami memesan mie instan dan minuman penghangat tubuh, karena hutan pinus sendiri sudah sejuk ditambah hujan, rasanya menjadi tambah dingin. Cukup lama hujan turun dengan angin yang cukup kencang. Hingga akhirnya pukul 13.00 hujan mulai reda, menyisakan rintik gerimis. Kami bergantian untuk sholat di mushola, musholanya dengan desain kayu membuat sholat semakin khusu, rasanya seperti sedang sholat di alam terbuka.

Sekitar pukul 13.30 kami melanjutkan perjalanan menuju pantai di daerah Gunung Kidul. Mengambil arah sebaliknya dari pemberangkatan, kami terus berjalan lurus dipandu oleh teman sahabatku. Mengandalkan google map dan bertanya pada warga sekitar, kurang lebih 1,5 jam akhirnya kami sampai di objek wisata pantai di Gunung Kidul. Dengan membayar tiket Rp.19.000,- per dua orang kami dapat menikmati 8 pantai yang berbeda, Pantai Baron, Pantai Kukup, Pantai Sepanjang, Pantai Drini, Pantai Krakal, Pantai Sundak, Pantai Pulangsawal, dan Pantai Poktunggal. Sayang hari sudah semakin sore, akhirnya kami memutuskan untuk pergi ke Pantai Kukup yang masih terhubung dengan jajaran pantai lainnya.

Perjalanan menuju Pantai Kukup, kami disuguhi pemandangan tebing dengan bebatuan yang indah dan tentu saja jalanan aspal yang mulus. Tiba di sana, kami hanya perlu membayar uang parkir sebesar Rp 3000,- dan kami dapat bebas menikmati pantai. Selepas sholat ashar, kami berkeliling jalan kaki menuju pantai. Ternyata pantai Kukup layaknya pantai pribadi, sepi, kecil, dan romantis namun pemandangan indahnya tidak perlu diragukan, ditambah wisatawan saat itu tidak terlalu ramai hanya ada 4 sampai 5 rombongan kecil saja termasuk kami. Pasir putih yang lembut, ombak yang tenang, air pantai yang jernih, terumbu karang dan biota laut yang dapat dilihat mata langsung, serta karang-karang yang gagah menambah keelokan Pantai Kukup.



Keindahan Pantai Kukup

Sebenarnya terdapat pula sebuah jembatan dan gardu pandang tidak jauh dari pantai untuk menikmati matahari terbenam. Namun, karena ternyata awan mendung menutupi keindahan matahari terbenam. Akhirnya kami hanya menikmati ketenangan senja yang disuguhi pantai Kukup. Melepas lelah dari perjalanan selama di Yogyakarta dan menenangkan diri serta badan dari penat rutinitas sehari-sehari. Jika kami punya banyak waktu rasanya ingin sekali beberapa hari tinggal di sana, menikmati pantai yang tenang serasa milik pribadi.

Hari mulai gelap, kami segera menunaikan sholat maghrib dan lekas untuk pulang. Selama perjalanan kami harus terus berhati-hati karena daerah yang kami lewati tak jarang ada monyet yang menyebrang atau diam di tengah jalan. Satu jam dari Pantai Kukup kami menyusuri jalan menuju Wonosari, tepatnya terletak di kawasan Patuk perbatasan Gunung Kidul dan Bantul kami berhenti sejenak menikmati bukit bintang atau dikenal pula sebagai Bukit Gembel. Kami berhadapan langsung dengan tebing yang telah dibangun kursi beton yang bisa dijadikan tempat duduk. Sembari menikmati angin malam, kami dapat melihat keindahan kota Yogyakarta yang dipenuhi kerlip lampu tanpa terhalang apa pun. Di sana terdapat beberapa restoran yang menyuguhkan makan malam romantis atau sekedar memakan jagung yang dapat dibeli dari pedagang di pinggir jalan. Namun, kami tidak memilih keduanya karena ada satu tempat lagi yang ingin kunjungi sebelum berakhirnya hari, yaitu angkringan.

Pemandangan Bukit Bintang Yogyakarta (Sumber: Google)

Angkringan sudah menjadi khas Yogyakarta, tempat makan tradisional yang biasanya terdapat di pinggir jalan dengan sebuah pikulan. Angkringan yang berarti duduk santai, identik dengan Nasi Kucing atau nasi ditambah sambal teri atau oseng yang dibungkus daun pisang dengan porsi kecil. Selain nasi kucing yang menjadi ciri khas angkringan adalah gorengan, sate usus, sate telur puyuh, tempe dan tahu bacem. Minuman pun beragam mulai dari teh, jeruk, kopi, tape, wedang jahe, dan susu. Setelah menyusuri jalan pulang akhirnya kami menemukan sebuah angkringan yang sudah terbilang modern. Sebuah kafe dengan interior tradisional dan tetap menyajikan makanan dalam pikulan. Menunya tetap khas angkringan dan harganya mulai dari Rp.500,- hingga Rp 5000,- untuk setiap menu. Setelah kenyang mengisi perut, tepat pukul 22:00 WIB kami sampai di kos-an dan mengakhiri petualangan nekat hari kedua.

Beragam menu di Cafe Angkringan (Sumber: Google)

Esoknya selapas sholat shubuh karena lelah kami terbangun pukul 09.00 WIB dan bergegas untuk pulang kembali ke Tasikmalaya. Dengan jadwal pemberangkatan pukul 14.00 WIB, diantar oleh sahabatku dan temannya, aku dan temanku selama 2 jam menyempatkan terlebih dahulu untuk berbelanja di pasar Malioboro dan Pasar Beringharjo. Tepat pukul 13.00 kami sampai di stasiun menunaikan ibadah sholah dzuhur terlebih dahulu lalu check-in tiket. Hingga akhirnya sampai di Tasikmalaya pukul 19.40 dan mengakhiri petualangan nekat kami di Yogyakarta.





Read more...

Senin, 21 Mei 2018

(Part 1) Perjalanan Nekat ke Yogyakarta

0 komentar
Tengah malam, di dalam kereta sebuah perjalanan tanpa rencana menuju Yogyakarta dimulai. Berawal dari obrolan ringan dengan teman saat libur semester, “Liburan gak kemana-mana nih, Yogyakarta yuk!” akhirnya berhasil merayu kami untuk segera membeli tiket kereta menuju kota yang dikenal dengan berbagai julukan; kota pelajar, kota budaya, kota batik, kota seniman, kota gudeg, kota museum, serta city of tolerant. Sebuah keputusan mendadak sebenarnya belum lagi ini pertama kalinya kami berlibur menggunakan kereta api. Tetapi, seakan semesta turut membantu, ternyata sepupu dan sahabat baikku yang berkuliah di Yoygakarta masih berada di sana. Mereka masih mengurusi kegiatan organisasi kampus meski sedang libur semester. Sehingga keyakinan kami untuk berlibur ke Yogyakarta semakin kuat. Ditambah untuk masalah penginapan dan transportasi sepupu dan sahabatku itu menawarkan bantuan, jadi kami tidak perlu khawatir.

Keesokan harinya, tepat dua hari sebelum pemberangkatan, dengan bantuan petugas kami memesan tiket langsung di stasiun perjalanan pulang-pergi dengan rute stasiun Tasikmalaya-Lempuyangan dan Lempuyangan-Tasikmalaya untuk tiga hari dua malam. 6 jam perjalanan kami memutuskan untuk memilih jadwal pemberangkatan terakhir, sekitar pukul 23.00 WIB jadwal tertera dan sampai sekitar pukul 05.00 WIB. Sengaja kami memilih jadwal pemberangkatan terakhir agar pas dengan waktu sholat shubuh dan kami dapat beristirahat sebentar di mushola stasiun sebelum akhirnya sepupu dan sahabatku datang menjemput.

Menanti kedatangan kereta api.

Selama perjalanan kami memutuskan untuk tidur dengan perasaan was-was karena takut stasiun tujuan kami terlewat. Hal itu menyebabkan tidur kami tidak pulas, karena setiap kali pemberitahuan transit di stasiun, kami selalu terbangun. Alhamdulillah, kami berhasil sampai di stasiun Lempuyangan dengan selamat. Dilansir dari situs kabar penumpang Stasiun Lempuyangan memiliki arti nama tanaman umbi-umbian untuk bumbu masakan, ternyata sudah sejak lama menjadi salah satu ikon transportasi di Yogyakarta. Stasiun Lempuyangan ini dulunya merupakan kereta barang, kini terkenal melayani pemberhentian kereta api kelas ekonomi dan kereta lokal atau komuter seperti prambanan ekspres. Tempatnya pun cukup nyaman, ditambah berbagai toko makanan serta minimarket tersedia di sana, toiletnya pun bersih, dan letak mushola dekat hanya perlu belok kiri beberapa meter dari pintu keluar stasiun.


Stasiun Lempuyangan pagi hari. (Sumber: Google)

Setelah memastikan sepupu dan sahabatku akan menjemput, kami lekas mencari mushola untuk menunaikan ibadah sholat shubuh. Selepas sholat shubuh, kami memutuskan untuk beristirahat sejenak di mushola sambil menunggu jemputan. Tempatnya cukup ramai dan sesuai perkiraan ketika kami sampai orang-orang tengah bersiap memulai harinya, menghapus kekhwatiran kami yang mengira akan luntang-lantung di stasiun yang sepi begitu turun dari kereta.

Akhirnya sepupu dan sahabatku datang menjemput. Kami memutuskan untuk makan Soto Ayam Kampung Pak Dalbe di daerah Sudirman, sahabatku bilang soto ini merupakan soto yang sudah terkenal, terbukti sesampainya kami di sana sekitar pukul 06.30 sudah banyak pelanggan yang mengantri. Harganya pun cukup ekonomis, dengan harga Rp 10.000,- kami sudah dapat nasi, bihun, tauge, ayam kampung yang cukup banyak, dan kuah soto yang sangat berciri khas. Sekedar informasi, kalau soto di yogya rata-rata sudah cukup manis, jadi jika terbiasa menambahkan kecap pada soto, ketika makan di Yogyakarta di sarankan tidak perlu.


Soto Ayam Kampung Pak Dalbe (Sumber:Google)

Selepas mengisi perut perjalanan kami dilanjutkan menuju tempat kos sahabatku di daerah Kasihan Bantul. Tempatnya memang cukup jauh sekitar 15 menit dari pusat kota, tapi karena sepupuku yang kos di dekat Universitas Negeri Yogyakarta adalah laki-laki akhirnya kami memutuskan untuk tinggal di tempat kos sahabatku. Sesampainya di sana kami menghabiskan waktu untuk berbenah, membersihkan diri, lalu beristirahat sejenak. Sekitar pukul 10.00 WIB kami berangkat kembali, sepupuku mengajak untuk berjalan-jalan di pusat kota dan kami membuat janji temu di daerah alun-alun Kidul. Berbekal google map dan ingatan saat berangkat menuju tempat kos sahabatku, berangkatlah aku dan temanku ke alun-alun Kidul mengendarai sepeda motor sahabatku yang kebetulan tidak bisa ikut karena ada keperluan di Kampus.

Tiba di sana sekitar pukul 10.30 WIB, sepupuku belum datang. Akhirnya aku dan temanku berkeliling sebentar di daerah alun-alun Kidul karena tempatnya dekat pula dengan Kraton Yogya. Setelah puas berkeliling, tidak lengkap rasanya jika mengunjungi alun-alun Kidul tidak mencoba tantangan melewati dua pohon beringin kembar dengan mata tertutup selembar kain. Tantangan tersebut merupakan mitos terkenal di kalangan wisatawan maupun warga sekitar. Menurut warga sekitar mitos tersebut mengatakan bahwa, jika seseorang yang dapat berhasil melewati dua pohon kembar itu akan segera bertemu dengan jodohnya. Mitos tersebut berasal dari sebuah kisah perjodohan putri sultan. Merasa tidak cocok dengan pria tersebut, putri mengajukan satu syarat, yaitu pria yang ingin melamar putri harus bisa melewati pohon beringin kembar terebut. Namun sayang, beberapa kali mencoba pun kami tidak pernah sampai melewati pohon beringin kembar tersebut. Arah langkah kami selalu jauh dari pohon beringin kembar, yah mungkin jodoh kami pun masih jauh.

Kami mencoba untuk melewati pohon beringin kembar dengan mata tertutup, namun tetap gagal.

Sepupuku pun datang, kami memutuskan untuk berkeliling terlebih dahulu ke Malioboro, Tugu, dan Pasar Beringharjo. Tiga tempat tersebut merupakan tempat yang pasti akan selalu dikunjungi wisatawan ketika pergi ke Yogyakarta. Beberapa orang mengatakan bahwa kurang afdol jika belum pergi ke sana. Malioboro dan Pasar Beringharjo merupakan kebanggaan Yogyakarta serta merupakan surganya belanja. Segala souvenir, sandal, kaos, tas, batik, pernak pernik tradisional hingga modern tersedia di sana, harganya pun cukup terjangkau yah pintar-pintar kita saja untuk menawar harga. Berbicara tentang kenyamanan memang cukup nyaman berbelanja di Malioboro, karena tempat cukup tertata dan berada di pinggir jalan namun masalah harga lebih murah ketika kita berbelanja di Pasar Beringharjo yang merupakan pasar tertua di Yogyakarta. Pasar Beringharjo meski tempatnya cukup sempit dan sesak, namun jika kita cukup teliti, kita akan menemukan barang-barang tradisional lucu hingga antik dengan harga yang cukup murah. Souvenir di Pasar Beringharjo tidak dijual satuan seperti di Malioboro tetapi per lusin, bagi shoppaholic selamat berbelanja.

Waktu yang kami habiskan di Malioboro dan Pasar Beringharjo tidak cukup banyak, karena tujuan utama kami hari itu adalah Taman Sari dan Kampung Cyber. Taman Sari Keraton Yogyakarta atau dikenal sebagai taman air merupakan situs bekas taman atau kebun istana. Kolam-kolam yang tertata dengan arsitektur yang indah serta lorong-lorong bawah tanah misterius yang membuat lupa akan lelahnya perjalanan menyusuri tempat sekitar 10 hektare tersebut. Suara gamelan pun terdengar, menyambut wisatawan. Sangking luasnya mungkin kalian yang berkunjung akan tersesat atau kembali ke tempat yang sama, oleh karena itu jangan lupa meminta peta petunjuk agar tempat-tempat yang ada di taman sari dapat terjelajahi. Harga tiket masuk pun cukup terjangkau hanya Rp 5000,- untuk satu orang, namun jika membawa kamera akan dikenakan biaya tambahan sebesar Rp 2000,-
(Sumber: Google)


Sebagian pemandangan di Taman Sari

Menuju pintu keluar Taman Sari dekat dengan Puing Mesjid Sumur Gumuling, kami langsung menyusuri Kampung Cyber. Kampung kecil yang mendunia karena kunjungan CEO Facebook Mark Zuckerberg. Bukan hanya terkenal dengan seluruh warga yang melek tekonologi dengan seluruh rumah yang terpasang koneksi internet tetapi gambar-bambar yang menghiasi tembok jalan sangat menarik untuk dinimati. Ditambah hampir setiap rumah di sana menjual berbagai macam oleh-oleh khas Yogyakarta yang bahkan kita dapat langsung membuatnya sendiri di sana. Tak terasa waktu sudah semakin larut, selepas sholat ashar sekitar pukul 17.00 WIB kami berpisah.


Jalanan di Kampung Cyber (Sumber : Google)

Kejadian yang tidak mengenakan terjadi, ketika menuju perjalanan pulang. Tiba-tiba akses internet kami mati dan beberapa kali kami berkeliling di tempat yang sama menghubungi sahabatku atau sepupuku pun sepertinya kami tidak menjelaskan di mana keberadaan kami. Akhirnya setalah berhenti sejenak di masjid untuk menunaikan sholat maghrib kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan dengan modal nekat hingga sampai di daerah belakang Universitas Muhammadyah Yogyakarta, namun itu pun masih tersesat. Kami mencoba menghidupkan handphone, alhamdulillah signal internetnya kembali, segera kami hubungi sahabatku dan mampir ke sebuah tempat makan bernama Burjo Motekar. Katanya belum lengkap jika ke Yogyakarta belum ke Burjo Motekar, tempat makan andalan mahasiswa yang tersedia 24 jam dan terdapat banyak cabang di Yogyakarta. Menu-menu murah meriah andalan mahasiswa seperti nasi telur, nasi kornet, nasi saden, dan nasi dengan beragam oseng-oseng lainnya, serta berbagai olahan mie instan berbagai merek dan gorengan yang selalu menghiasi meja depan. Setelah puas makan, akhirnya kami sampai ke tempat kos dan segera beristirahat karena petualangan nekat lainnya sudah menanti esok hari.

Read more...

Minggu, 20 Mei 2018

Hamparan Sawah

0 komentar

Hamparan sawah. Sebuah lambang kemakmuran yang terbentang indah.
Lukisan alam yang mendamaikan hati. Hamparan padi dengan warna hijau segarnya mampu menyejukan mata, sedangkan hamparan padi dengan warna kuning kilau keemasannya adalah isyarat keceriaan dan sumringah para petani yang akan segera memetik hasil panennya.
Read more...

Minggu, 13 Mei 2018

Do It Yourself – Inspirasi Kertas Bekas menjadi Berkelas

0 komentar








Banyak orang berpendapat kertas-kertas bekas atau kertas sisa dari sekolah itu langsung dibuang atau dibakar saja. Bahkan tidak jarang ditemukan kertas bekas yang berisi tulisan-tulisan itu sudah ada di pedagang-pedagang kaki lima, seperti pedagang gorengan. Jika kamu yang melihat sendiri kalau di atas kertas itu salah satunya adalah tulisanmu, apa yang kamu rasakan?

Kamu pasti punya hobi atau kegemaran, kan? Seperti menulis cerpen, novel, puisi, atau membaca, mendengarkan musik, mengumpulkan barang-barang unik, dan sebagainya. Itu semua adalah hobi. Hobi sendiri adalah ketertarikan seseorang akan suatu hal, benda atau barang sehingga orang tersebut berusaha untuk mencari, mengumpulkan, bahkan menyimpannya di tempat yang khusus atau spesial. Pada tulisan ini penulis akan berbagi pengalaman seputar hobi yang memang menurut mayoritas anak muda atau orang awam ini membosankan. Apalagi hobi ini membutuhkan keseriusan dan rasa niat dengan tingkat tinggi. Hobi ini adalah Origami atau seni melipat kertas.

Semenjak budaya jepang, mulai dari musik, dorama, gaya berpakaian, hingga pengetahuan dari minat dan bakat kreativitas orang-orang Jepang mulai memasuki diri orang Indonesia. Salah satunya adalah seni melipat kertas atau origami. Sebenarnya Origami adalah hal atau kegiatan yang sudah sering terdengar belakangan ini. Sudah juga orang yang mengetahui langkah-langkah untuk membuat kreasi ini. Tetapi penulis ingin memberikan sesuatu hal yang berbeda.

Origami berasal dari dua kata yaitu ori dan gami. Tidak hanya kertas di Jepang sendiri bisa juga menggunakan kain sebagai bahan pembentuknya. Sebuah kerja dari origmai merupakan suatu hasil karya tangan sendiri yang sangat teliti dan halus pada pandangan. Kreasi origami yang sering kita ketahui berasal dari kertas-kertas yang baru atau kertas yang memang didatangkan langsung dari negeri Sakura, Jepang tersebut. Harganya pun tidak terbilang murah. Belum lagi biaya tambahan untuk pajak yang digunakan, karena didatangkan langsung dari negara asal origami ini. Hal itu pasti sudah biasa. Tentunya juga membutuhkan banyak materi untuk membelinya. Saat ini, khusus untuk kamu yang memiliki banyak kertas bekas atau kertas yang sudah tidak terpakai lagi di rumah, kamu tidak usah khawatir dan tidak usah repot-repot untuk menjualnya ke tukang jual beli barang bekas. Kamu bisa membuatnya berkelas. Origami tidak hanya menghasilkan boneka-boneka saja, tetapi bisa mneghasilkan puluhan hingga ratusan kreasi unik dan lucu. Terlebih karya tersebut berasal dari hasil tangan kamu sendiri. Manusia yang kreatif dapat mengkreasikan kertas-kertas tersbut menjadi hasil yang memiliki nilai yang berkelas.

Kreasi melipat kertas tidak selalu menjadi primadona, tetapi selalu memiliki masa-masa terbelakang. Pasalnya, origami memang untuk orang-orang memiliki kesenangan terhadap paper art. Bahkan dari mereka membuat beberapa komunitas bagi penyuka kreasi seni lipat atau origami ini. Tujuannya adalah untuk mewadahi kreativitas, ide untuk megembagkan hobi-hobi mereka dan mengenalkan kepada yang lain bahwa origami bisa membunuh rasa bosan dengan menghasilkan barang dan benda buatan sendiri.

Hobi ini memang membutuhkan cukup kesabaran bagi yang melakukannya. Tetapi kamu harus bersabar dan percaya bahwa kesabaranmu akan menjadikan origami itu indah dan bernilai jual tinggi. Dengan tidak membuang langsung kertas-kertas tersebut kamu bisa menjadikannya sebagai hiasan di kamar. Misalnya, dengan membuat origami boneka tiga dimensi (3D) yang dibuat dari kertas-kertas bekas. Kamu bisa memiliki kebanggaan tersendiri dapat menciptakan kreasi tersebut. Terlebih boneka-boneka tersebut dapat kamu jual kepada teman-teman dengan harga yang sedikit miring. Boneka-boneka tersebut dapat kamu jadikan hadiah untuk orang-orang tersayang, saat mereka ulang tahun, wisuda, dan sebagainya. Buatan tangan sendiri akan menjadi lebih bermakna karena setiap satu lipatan kertas tersebut ada niat dan cinta yang tersalurkan.

Sumber: google.co.id
Hal pertama yang dapat kamu lakukan jika mempunyai banyak kertas bekas di rumah yaitu untuk tidak membuangnya atau menjualnya.

1. Carilah beberapa referensi origami yang akan kamu biat. Misalnya dengan memulai dari origami yang paling mudah. Sekecil apapun kreasi yang sudah kamu hasilkan, jangan pernah untuk membuangnya. Hargai itu. Kamu akan bangga akan dengan buah karya tangan sendiri.

2. Mulailah dengan cara-cara yang sudah kamu pahami sebelumnya. Pelajari teknik melipat kertas yang sudah dipelajari sebelumnya. Bisa untuk pemula mencoba berbagai bentuk hewan, bunga atau bentuk lainnya.

3. Setelah mencoba berbagai kreasi kertas lipat, kamu bisa mencoba untuk mencoba yang lebih sulit. Tentu hal sulit membutuhkan kesabaran tingkat tinggi dan ketelitian lebih dalam. Di sini kamu akan dilatih keduanya hingga origami yang kamu buat menunjukkan bentuk indahnya. Terlebih dari kertas bekas yang tidak terpakai pasti akan memiliki perbedaan dan menjadikan kertas terbut naik kelas karena mempunyai bentuk lain.

4. Untuk menutupi bentuk dari kertas bekas karena kertas bekas pasti sudah memiliki tulisan atau coretan di atas kertas tersebut, kamu bisa mewarnai kertas tersebut sesuai dengan warna kesukaanmu.

5. Nah, kreasi-kreasi unik itu bisa kamu abadikan di dalam kamar. Dengan kemasan unik agar tidak berdebu bisa dilapisi dengan plastik bening.

Sudahkah kamu mencoba kegiatan origami? Walaupun belum ada niat sepenuhnya, mungkin dengan melihat tumpukan kertas yang membuat nyamuk berdatangan, kamu bisa tertarik membuatnya. 

Read more...

Sabtu, 12 Mei 2018

Gunung Papandayan untuk Pendaki Pemula

0 komentar
Saya dan 5 teman lain di Kawah gunung Papandayan, Garut, Jawa Barat, Indonesia.

Tinggal di Indonesia tetapi belum tahu destinasi alam yang super indah di Indonesia? Atau kamu pendaki pemula ingin tahu keindahan alam yang tersembuyi di balik gunung ini? Jika kamu pemula dalam hal mendaki, gunung Papandayan patut dicoba. Beberapa waktu lalu, saya dan 5 orang teman saya melalukan pendakian ke gunung Papandayan. Gunung Papandayan yang terletak di Garut, Jawa Barat memiliki ketinggian 2.665 meter di atas permukaan atau biasa disebut dengan mdpl. Gunung ini juga bisa dijadikan tujuan utama untuk para pemula.

Ada beberapa alasan gunung ini disebut sebagai pemula. Saat saya mendaki beberapa waktu lalu. Saya berangkat sekitar pukul 8 malam dari Jakarta hingga tiba di terminal Garut pukul 2 pagi. Bbeberapa hal harus dipersiapakan sebelum mendaki. Selain fisik yang harus disiapkan, barang-barang tertentu terkait mendaki harus selalu dipersiapkan.

Alasan pertama mendaki gunung Papandayan karena akses transportasi yang mudah.Terutama bis dari berbagai jenis nama akan tersedia di terminal, khususnya wilayah Jabodetabek. Setibanya di gunung Papandayan kamu akan menjumpai hamparan bintang di langit yang tidak akan dijumpai saat malam hari di perkotaan. Dengan tempat yang sejuk dan sunyi membuat setiap pendaki akan merasa dimanjai dengan berbagai keindahannya.

Saat melakukan pendakian sebaiknya saat pagi hari menjelang. Hal ini karena udara yang tersimpan di sekitar gunung Papandayan masih sejuk. Jika kamu tiba pagi di kaki gunung, kamu bisa menginap dan memasang tenda untuk semalam karena melakukan pendakian saat malam hari akan berdampak buruk karena pencahayaan yang kurang. Apalagi untuk kamu yang masih pemula yang tidak kuat menahan suhu dingin di kaki gunung papandayan. Sepanjang perjalanan saat memulai pendakian kamu akan disuguhi berbagai pemandangan dari hijaunya tanaman di sekeliling perjalanan. Saran dari saya, jangan lupa untuk membawa kamera, karena gambar adalah kenangan terbaik saat melakukan perjalanan. Dengan gambar tersebut kamu pun akan menjadi bagian dari keindahan alam dan mensyukuri yang sudah diberikan sang Pencipta.

 
Gambar Medan landai yang disajikan gunung Papandayan, Garut.

Alasan kedua terlihat saat saya dan teman-teman memulai pendakian. Saat mendaki yang terbayang di benak kita, hanyalah track atau akses pendakian yang curam. Tetapi saat memulai pendakian semuanya hilang karena medan yang disajikan gunung Papandayan adalah medan landai. Dari pos 1 pendakian gunung Papandayan, kawah gunung sudah mulai terlihat. Medan pendakian gunung Papandayan didominasi dengan medan yang landai. Oleh karena itu, dengan medan yang landai, pendaki pemula tidak akan menghabiskan banyak energi. Setiap pendaki yang mendaki tidak semata-mata pendaki profesional. Ada juga mereka yang memang berniat untuk berwisata hingga sampai kawah gunung Papandayan saja. Adapun keluarga yang membawa anak kecil hingga sampai kaki gunung saja. Gunung Papandayan memang bisa dikatakan objek wisata. Itu karena medan yang landai.

Di atas sudah dijelaskan bahwa jangan lupa mempersiapkan barang-barang yang pasti dibutuhkan. Terutama air. Sebagian besar atau 90% yang diri kita butuhkan adalah air. Ini adalah hal yang paling vital saat melakukan pendakian. Di gunung Papandayan persedian air dapat ditemui saat melakukan perjalanan. Air ini berasal dari mata air gunung Papandayan. Pendaki bisa mengisi air di titik-titik yang disediakan Gunung ini, yaitu di Pos Pendakian Puncak Kawah, Pos Persimpangan saat menuju Pondok Saladah. Tentunya air ini bersih dan jernih karena terus mengalir. Pondok salada merupakan tempat yang biasanya digunakan bagi pendaki untuk beristirahat.

 
Gambar arah untuk menuju ke Pondok saladah 
Saat melakukan pendakian atau jika anda sedang berada di objek wisata tentu merasakan ingin “buang air kecil atau buang air besar”. Saat melakukan pendakian, saya merasakan hal seperti itu. Pendakian dilakukan pukul 08.00 WIB hingga tiba di pondok salada pukul 12.00 WIB. Kamu pasti berpikir, mengapa cukup lama? Ini sudah menjadi hal biasa untuk pendaki pemula. Kami melewati medan yang lama karena ingin menikmati pemandangan gunung Papandayan dari berbagai sisi. Saat melakukan pendakian kamu akan disajikan 2 medan untuk sampai ke tempat camp. Pertama, jlaur untuk pendaki profesional yang memang disajikan untuk mereka yang berburu waktu saat mendaki. Kedua, medan yang tersedia yaitu medan landai. Medan ini merupakan medan dengan jarak tempuh hingga 3 sampai dengan 4 jam. Tetapi, waktu yang lama akan dibayar lunas dengan panorama tebing yang menjulang ataupun medan yang sudah kamu lalui akan terlihat dengan jelas serta kabut tebal yang melekat saat kamu sampai di camp pukul 14.00 WIB.

Saya sampai di perkemahan pukul 14.30 WIB. Mulai memasang tenda dan bersiap untuk mengisi perut. Ada hal yang perlu kamu ketahui, sebenarnya kamu tidak perlu membawa beban berat. Inilah alasan mengapa gunung Papandayan menjadi gunung untuk pemula, karena terdapat beberapa kios-kios makanan yang tersedia di area pekemahan. Mulai dari air mineral dengan harga Rp 3.000,- dan aneka gorengan bahkan mie rebus.



 
Kebersamaan saat malam hari di perkemahan gunung Papandayan 
Hal ini akan menjadi kemudahan bagi pendaki pemula yang mungkin saja memasak menjadi hambatan saat mendaki. Tetapi itu hanyalah pilihan bagi setiap pendaki. Jika ingin menikmati masakan sendiri karena sedang irit, kamu bisa memasak sendiri dengan peralatan yang sudah dipersiapkan sebelumnya.


 
Gambar Hutan Mati, Gunung Papandayan, Garut, Jawa Barat.

Gambar Tegal Alun, salah satu puncak gunung Papandayan, Garut.

Pendakian ke puncak papandayan sebaiknya saat sore menjelang jika untuk pendaki yang berburu waktu. Tetapi ada beberapa dari pendaki yang tidak mendaki hingga ke punak tetapi hanya sampai hutan mati atau Tegal Alun (sebutan untuk padang bunga Edeilweis). Terlepas dari keberadaan di puncak gunung, semua pemandangan yang disajikan gunung ini akan menjadi pengalaman berharga untuk terus bersyukur.

Jangan lupa, saat mendaki bawa kembali sampah kamu. Berikan yang terbaik untuk pemandangan yang sudah diberikan Papandayan untukmu. Jangan meninggalkan bekas buruk untuknya.

Read more...

Jumat, 11 Mei 2018

Mengamati Lingkungan

0 komentar

Membuat yang sederhana kadang lebih sulit daripada membuat yang mewah. Kesederhanaan akan memunculkan rasa elegan bahkan mewah. Sebaliknya, rasa mewah belum tentu memunculkan kesederhanaan. Proposisi dan emosi kesederhanaan harus seimbang seiring proses pembuatannya. Jika tidak, hasil dan dampak akan berbalik dan bersifat sementara.
Read more...

Kamis, 10 Mei 2018

Bekasi dengan Transportasi Kelompok Lokal dan Kelompok Metropolitan

0 komentar
Penyebaran populasi manusia di wilayah perkotaan tidak dilakukan secara meluas atau acak, tetapi melihat kepada bentuk-bentuk kelompok ketetanggan. Penyebaran ini pun dilihat dari kemajuan teknologi yang makin lama makin berkembang dengan pesat. Teknologi juga diciptakan untuk mempermudah segala aktivitas-aktivitas manusia yang dilakukan sehari-hari. Umumnya pada masyarakat perkotaan dikenal dengan istilah kelompok berkarakter metropolitan, masyarakat luar perkotaan dikenal dengan masyarakat berkarakter lokal. Tetapi terdapat istilah lain yang memiliki tempat di keduanya, yaitu perbatasan. Masyarakat itu yang menempati wilayah perbatasan antara kota dengan desa (kabupaten).

Perlu dipahami bahwa kemajuan teknologi pada masyarakat berkarakter lokal dan metropolitan tidak terlepas dari penggunaan layanan publik, terutama layanan transportasi yang disediakan pemerintah. Bekasi merupakan daerah dengan masyarakat pertengahan yang memiliki karakter keduanya, yaitu lokal dan metropolitan. Ini terlihat dari jarak geografis di bawah lapisan elit perkotaan tedapat satu lapisan atau kelas menengah. Bekasi juga merupakan kawasan yang memiliki jumlah populasi yang cenderung besar. Berbagai jasa pelayanan publik transportasi bisa dijumpai di kota ini. Baik penduduk asli atau lama yang menetap atau penduduk pendatang atau baru sejak diterbitkan jasa transportasi online, setiap pengendara yang memiliki persyaratan sesuai dengan yang diajukan perusahaan-perusahaan pelayanan trasnportasi online, mereka berlomba untuk mendapatkan pekerjaan tersebut. Mereka memanfaatkan sejumlah peluang yang tersedia untuk memenuhi kebutuhannya.

Jasa transportasi online merupakan salah satu hal yang dapat mempermudah kelompok-kelompok lokal dan metropolitan di kota ini. Perusahaan-perusahaan seperti Gojek, Grab, atau Taksi online berkembang dengan pesat, khususnya di kota dan Kabupaten Bekasi. Jasa transportasi ini memang memberikan fitur-fitur yang mudah digunakan, seperti mudah untuk memesannya, serta harga yang terjangkau walaupun akses perjalanan jauh yang ditawarkan penumpang. Terlebih lagi dengan berbagai profesi yang dimiliki masyarakat kota Bekasi yang mayoritas akan bekerja di luar kota – Jakarta khususnya. Perjalanan dari rumah menuju terminal bis atau stasiun kereta mungkin saja memiliki akses yang cukup jauh. Jika kita membandingkan dengan jasa transportasi konvensional tentu akan melelahkan. Hal ini karena akses perjalanan menuju stasiun atau terminal kota tidak selalu menggunakan angkutan umum sekali naik, tetapi bisa dua atau tiga kali naik untuk sekali perjalanan – pergi bagi mereka yang memiliki rumah yang jauh dengan dua tempat tersebut.

Bukan hanya memikirkan kelebihan yang dimiliki jasa transportasi online, tetapi sejak perusahaan-perusahaan ini memunculkan kemudahannya, banyak terdapat pemicu konflik. Konflik- konflik ini tercipta dari ketidaksetujuan atau penolakan transportasi konvensional yang mulai kurang peminatnya. Pertentangan antara jasa transportasi online dan konvensional pun mengarah ke tindak kekerasan. Berbeda hal dengan wilayah Kabupaten Bekasi-Cikarang, ada beberapa dari sopir jasa transportasi online ini tidak menerima permintaan penumpang. Alasannya, karena masih terdapat sopir ojek konvensional yang mengancam dan berbuat kasar kepada transportasi online tersebut. Sudah banyak konflik yang mewarnai tempat tersebut. Aksi demo sepihak dengan pembakaran ban di jalan, memblokade jalan, bahkan razia paksa bagi sopir jasa transportasi online sering terjadi. Hingga mengakibatkan ketakutan bagi pengguna dua transportasi ini , baik konvensional maupun online.

Menurut para pemilik transportasi konvensional, pendapatan berkurang seiring meningkatnya popularitas jasa transportasi online. Berbagai demo dan aksi mogok kerja yang dilakukan para sopir angkutan umum membuat warga merasa ketakutan. Walaupun sekarang ini di wilayah Bekasi, khususnya Kota Bekasi sudah menjadi hak setiap pengendara ojek online untuk menggunakan atribut. Artinya, pemerintah kota sudah memberikan kebebasan untuk mereka menggunakan atribut dari perusahaannya masing-masing, berupa jaket atau helm yang sudah menjadi ciri khasnya. Aksi yang kadang merugikan tersebut, berasal dari perbedaan pemahaman antara kedua pihak. Dengan begitu, pemerintah dinas perhubungan melakukan penyamarataan tarif yang hampir sama dengan taksi atau angkutan konvensional. Hal ini akan berdampak pada jasa angkutan konvensional. Setelah adanya jasa transportasi online konsumen sudah berpaling secara cepat karena jaminan kenyamanan dan murah. Lalu, pemerintah mengeluarkan kebijakan baru. Secara tidak langsung konsumen akan memilih kenyamanan walaupun mahal. Hal ini karena faktor keselamatan yang ipilih tiap konsumen. Dengan begitu, peminatan terhadap jasa transportasi konvensional akan semakin berkurang karena pada kenyataannya jaminan-jaminan yang diharapkan konsumen tidak didapatkan secara maksimal. Apalagi banyak pelaku angkutan umum yang tidak berkendara dengan baik.

Jika dilihat dari perbedaan yang terdapat dari kedua jasa transportasi ini, mayoritas masyarakat yang menetap dan berkunjung ke Bekasi lebih memilih jasa transportasi online. Bukan berarti jasa transportasi konvensiaonal seperti angkutan umum (angkot), ojek, becak, dan yang lainnya tidak diminati, melainkan transportasi konvensional mempunyai peminatnya tersendiri. Misalnya saja, untuk masyarakat yang tidak begitu memahami teknologi dengan fasih – masyarakat lanjut usia, mereka akan lebih tertarik dengan jasa angkutan umum. Terutama untuk para pedagang rumahan yang sebagian besar berada pada masyarakat konvensional, mereka akan lebih memilih untuk menggunakan ojek konvensional atau angkutan umum. Hal ini karena salah satunya, karena mereka merupakan kelompok yang kurang memahami teknologi, terlebih untuk menggunakan jasa tranportasi online.
Read more...

Sabtu, 05 Mei 2018

Pantai Karang Tawulan: Keindahan Alam yang Masih Perawan

0 komentar
Sumber: dokumen pribadi
Pantai merupakan daratan yang berada pada bagian perbatasan antara lautan dengan pulau. Pantai identik dengan banyak hal seperti hamparan pasir, bebatuan karang dan koral, pohon kelapa, tempat berenang dan lain sebagaianya. Indonesia merupakan negara maritim. Jadi, tak heran Indonesia memiliki banyak pantai yang indah dan menakjubkan baik yang sudah dijadikan tempat wisata maupun yang belum terjamah. 
Akibat keindahan alamnya yang menakjubkan, wisata pantai tak pernah sepi dari pengunjung. Suasana pantai seperti debur ombak, hamparan pasir, serta karang-karang yang menghiasinya secara tidak langusng menjadi senjata pemikat yang terus menarik banyak wisatawan. Berwisata ke pantai seperti telah menjadi tradisi ketika hari-hari libur telah tiba. Seperti libur lebaran, liburan sekolah, bahkan dihari-hari libur yang lainnya. Mereka seperti tidak ada bosan-bosannya untuk pergi berlibur ke pantai.
Pantai Karang Tawulan? Mungkin bagi sebagian orang nama pantai ini masih terdengar asing. Tapi siapa sangka pantai yang memiliki julukan pantai yang masih perawan ini memiliki pesona dan daya pikat luar biasa yang membuat orang-orang untuk terus kembali dan kembali untuk mengunjunginya. Dikatakan masih perawan karena pantai ini masih belum banyak orang yang mengunjunginya dan keindahannya benar-benar alami. Pantai ini bisa dikatakan salah satu pantai yang memiliki keindahan alam cukup menakjubkan yang ada di jalur selatan wilayah Jawa Barat.
Lokasi dan Rute Pantai Karang Tawulan
Pantai Karang Tawulan berlokasi di Desa Cimanuk, Kecamatan Cikalong, Kabupaten Tasikmalaya. Jika menempuh perjalanan dari pusat Kota Tasikamalaya jaraknya sekitar 90 kilometer dan rutenya yaitu pertama bisa menggunakan rute Tasikmalaya-Karangnunggal-Cipatujah. Jika menggunakan rute pertama ini kita akan melewati objek wisata Pantai Sindangkerta dan Pamayangsari. Kedua bisa menggunkan rute Tasikmalaya-Salopa-Cikatomas-Cikalong. Kedua rute tersebut memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing. Jika memakai rute pertama kelebihanya yaitu memiliki akses jalan yang bagus dan kelebihannya yaitu memiliki jarak yang jauh untuk menuju Pantai Karang Tawulan. Sedangkan rute kedua kelebihannya yaitu memeliki jarak yang cukup dekat menuju Pantai Karang Tawulan dan kelemahannya yaitu akases jalannya cukup jelek. Di daerah Salopa akses jalannya cukup bagus tetapi ketika sudah sampai di daerah Cikatomas akses jalannya sedikit memprihatinkan. Banyak lubang-lubang besar dan batu kerikil yang berserakan menghiasi jalan raya daerah ini. Tapi jangan khawatir, apabila sudah sampai ke daerah Cikalong, akses jalannya sudah bagus kembali.


Suasana Keindahan Pantai Karang Tawulan



Sumber: dokumen pribadi

Ketika sudah masuk ke Pantai Karang Tawulan kita akan disambut dengan suasana alami dan sepi seperti bukan lazimnya tempat wisata. Sejauh mata memandang terlihat sejumlah karang yang menujulang tinggi diterpa gelombang laut selatan. Suara gemuruh ombak yang menggelagar telah menjadi ciri khas bagi pantai ini. Meski sesekali alunan terpaan gelombang ombak pada batu karang tersebut terdengar cukup menyeramkan.
Dari atas tebing yang dikelilingi pagar putih kita bisa melihat hamparan samudra yang luas dan membuat mata yang memandangnya enggan untuk berkedip. Dari atas tebing tersebut kita dapat leluasa untuk melihat keindahan alam yang dimiliki oleh pantai ini. Selain itu ketika sedang menikmati pemandangan alamnya kita seakan diajak untuk merenungi kehidupan. Sejanak pikiran terasa ringan terlepas dari beban. Terpaan angin dari samudra seolah telah mengambil kepenatan yang terkandung dalam pikiran.
Area Pantai Karang Tawulan ternyata cukup luas. Tidak hanya bisa melihat lautan dari atas tebing saja, kita bisa turun ke pantainya langusng dengan melewati tangga-tangga yang cukup banyak. Di tepi pantai kita kita akan banyak melihat batu-batu karang yang cukup besar serta tajam. Kita juga bisa menaiki batu karang tersebut, tetapi harus hati-hati dan jangan dengan keadaan kaki telanjang jadi harus memakai sepatu atau sandal agar kaki kita tidak tersayat atau tertusuk batu karang. Di sela-sela batu karang kita bisa menemukan umang-umang atau ketam kecil dari laut yang disukai oleh anak-anak. Kita bisa mengambilnya dengan bebas dan bisa dibawa pulang.


Sumber: dokumen pribadi
Disebelah kiri tebing terdapat pantai tanpa karang yang bisa kita nikmati untuk berenang. Gelombang ombaknya cukup kencang, kita harus hati-hati jika ingin berenang disana, sebab takut nantinya tenggelam dan terbawa oleh ombak. Jika terus menysuri pinggir pantai ini, kita akan menemukan dermaga yang saat ini pembangunannya belum selesai dan di pinggir dermaga ini ada batu besar yang menyerupai kodok. Daerah pantai ini diberi nama Batu Bangkong yang termasuk ke dalam area objek wisata Pantai Karang Tawulan.
Saat menjelang petang alam Pantai Karang Tawulan telah memberikan pemandangan yang sangat luar biasa indah. Sekawanan burung camar berarak untuk pulang menuju sarangnya di Nusa Manuk, pulau kecil di tengah laut Pantai Karang Tawulan. Panorama keindahan matahari yang tenggelam disertai kepakan sayap burung-burung camar yang melintas bagaikan pertunjukkan alam dengan akhir yang manis dan membuat orang yang menyaksikannya termangu dengan kesan yang sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata. Saat menikmati panorama pantai ini secara tidak langsung alam telah mengajak kita untuk terus mengingat karunia ciptaan Tuhan yang harus selalu kita syukuri. Pantai ini mengarjakan kita untuk terus merenungi kehidupan serta mensyukuri dan menikmati indahnya karunia ciptaan Tuhan.

Suasana Perjalanan Menuju Pantai Karang Tawulan

Sumber: dokumen pribadi
Suasana perjalanan menuju ke Pantai Karang Tawulan cukup menarik untuk diceritakan. Sebelum sampai ke Karang Tawulan tidak ada salahnya kita mampir dulu ke Pantai Pangkalan untuk rehat sejenak yang berada dijalur yang sama menuju Pantai Karang Tawulan. Di sebrang pantai ini ada kawasan hutan mahoni yang cukup lebat. Pohon-pohonnya menjulang tinggi dan hijau rindangnya menyejukkan mata. Angin yang berhembus sepoi-sepoi bercampur dengan nafas pohon rindang memberikan sensasi seditkit dingin. Berada di pantai ini mata seakan terus dimanjakan dengan keindahannya hingga enggan untuk beranjak. Dengan keindahannya yang cukup menyilaukan, daerah pantai ini sangat cocok sekali untuk dijadikan spot poto yang menarik. Setelah bertanya ke penduduk sekitar, ternyata dulu kawasan pantai ini merupakan objek wisata yang setiap tahunnya ramai dikunjungi banyak orang untuk berenang. Namun sekarang sudah tidak dijadikan lagi sebagai objek wisata. Pantai tersebut telah diambil alih oleh proyek pertambangan pasir besi. Akibat adanya proyek ini, Pantai Pangkalan mengalami abrasi dan akhirnya proyek inipun diberhentikan. Meskipun mantan objek wisata yang telah dikeruk kekayaan alamnya, pantai ini masih memiliki pesona yang tetap memikat orang yang melintasinya. Tidak hanya keindahan pantai dan hutannya, pohon-pohon tinggi yang memiliki daun-daun rindang turut menghiasi sepanjang pinggiran jalannya. Akibat lengkungan dahan-dahannya yang menjorok ke jalan, selintas jalannya terlihat seperti terowongan yang teduh dengan binitk-bintik cahaya menerpa aspal jalanan. Pemandangan tersebut meninggalkan kesan yang manis sekali.


Fasilitas di Pantai Karang Tawulan

Sumber: dokumen pribadi
Fasilitas di Pantai Karang Tawulan cukup lengkap. Terdapat lahan parkir yang cukup luas, toilet yang bersih dan juga masjid yang cukup besar. Untuk tempat sampah umum masih sedikit sekali. Disamping itu terdapat gardu pandang dan beberapa gazebo di spot-spot yang strategis untuk meikmati keindahan sekitar pantai. Di beberapa lokasi ada pagar pengaman yang sudah rusak dan satu gazebo yang atapnya sudah tidak ada.
Harga tiket masuk wisata Pantai Karang Tawulan yaitu Rp 3.500 per orang dan parkir Rp 2.000 per kendaraan. Untuk penginapan di pantai ini belum tersedia. Tetapi terdapat bebrapa penginapan kecil di sepanjang jalan jalur selatan yang tidak jauh dari lokasi. Selain itu kita juga bisa berkemah di area atas Pantai Karang Tawulan.






















Read more...

Jumat, 04 Mei 2018

Guru Teladan dari Desa Cikalong

1 komentar
 
Sumber: dokumen pribadi 

Guru adalah menunjuk pada seseorang yang harus digugu dan ditiru oleh semua murid bahkan masyarakat. Guru juga adalah suatu jabatan atau profesi yang membutuhkan keahlian khusus. Jika ingin menjadi seorang guru yang professional maka harus menguasai seluk beluk pendidikan serta mengajar dengan berbagai ilmu pengetahuan lainnya yang harus dikembangkan melalui masa pendidikan tertentu. Di mata masyarakat guru adalah sosok yang berwibawa dan dihormati. Mereka percaya bahwa dengan adanya guru, anak mereka dapat dididik dan dibentuk kepribadiannya agar menjadi baik dan mempunyai intelektualitas yang tinggi. Menjadi guru itu tidak gampang, perlu adanya semangat, kesabaran, kerja keras, dan ketekunan untuk mencapainya. Seorang guru adalah pemimpin yang cara berpikir, sikap, serta perilakunya menjadi teladan bagi murid-muridnya maupun masyarakat di sekitarnya.

Desa Cikalong adalah termasuk desa yang cukup jauh dari pusat kota. Di Desa Cikalong ini ada seorang guru yang memiliki prestasi yang cukup mengesankan dan dapat menjadi inspirasi bagi calon-calon guru. Nama beliau adalah Mahbub Hadimusa Wikarta, M.Pd. Beliau pernah mendapatkan penghargaan sebagai guru teladan se-Provinsi Jawa Barat. Cara hidup beliau dapat menjadi inspirasi bagi semua orang.

Riwayat hidup Pak Mahbub yaitu beliau adalah anak pertama dari 4 bersaudara. Ayah beliau bernama Enan (alm.) dan ibu beliau bernama Ramsinah (ibu alm.). Beliau berasal dari latar belakang keluarga yang sederhana. Pak Mahbub dilhairkan di Cikalong, Tasikmalaya pada tanggal 24 November tahun 1960. Riwayat pendidikan beliau yaitu pertama, beliau bersekolah di SDN Gunung Kembang, Desa Cikalong. Kedua, setelah lulus sekolah dasar beliau melanjutkan ke sekolah menegah di SMPN Cikalong. Ketiga, setelah lulus dari sekolah menegah pertama beliau melanjutkan ke sekolah menengah atas yaitu ke Sekolah Guru Olahraga (SGO). Beliau lulus dari SGO pada tahun 1979. Pendidikan beliau tidak berhenti sampai disana beliau tetap melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi. Beliau melanjutkan pendidikannya ke Universitas Siliwangi, mengambil program sarjana S1 jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Di zaman dahulu setelah lulus dari sekolah menengah atas bisa melamar menjadi seorang guru, dan Pak Mahbub ini melamar pekerjaan menjadi seorang guru di sekolah dasar. Beliau mengajar di SDN Batuwulung, SDN 1 Cikalong, dan SDN Belendang. Saat mengenyam pendidikan di program sarjana S1 beliau sudah menikah dan dikarunia 2 anak lelaki dan 1 anak perempuan.

Beliau merupakan sosok guru yang berprestasi terutama dibidang tulis menulis. Menulis adalah hobi beliau. Karya tulis beliau telah dimuat di beberapa koran dan majalah. Pak Mahbub ini aktif juga mengikuti perlombaan-perlombaan menulis dan pernah empat kali menjadi juara nasional, yakni tiga kali dalam perlombaan menulis karya ilmiah dan satu kali dalam perlombaan menulis cerita rakyat. Beliau juga telah menerbitkan satu buku hasil karnyanya yaitu Kamus Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar 9000 Kata Baku. Dalam perlombaan menulis cerita rakyat beliau meraih juara pertama. Cerita rakyat yang diangkat yaitu cerita rakyat dari daerah Cikalong yang masih dalam bentuk lisan. Dalam proses pembuatan ceritanya beliau melakukan banyak wawancara dari narasumber-narasumber yang sudah lanjut usia. Dalam sayembarnya beliau memberikan judul untuk cerita rakyat ini yaitu dengan judul Delata Menangis. Cerita Delta Menangis ini mencaritakan tentang asal usul nama Cikalong dan Desa Kalapa Genep. Setelah membaca karya tulis beliau yang diberikan dari narasumber saat saya sedang mewawancarinya, bahasa yang digunakan beliau sangat mudah dipahami.

Setelah lulus dari program sarjana S1 dengan segala prestasi yang telah beliau raih, akhirnya beliau melanjutkan pendidikan ke program pascasarjana S2 di UPI Bandung, mengambil Konsentrasi Bahasa Indonesia dan lulus pada tahun 2002. Pendidikan program pascsarjana beliau dibiayai oleh pemerintah pusat dalam bentuk beasiswa guru teladan tahun 2000.

Cara hidup beliau patut di teladani oleh kita. Beliau adalah sosok yang mandiri. Meski sudah berkeluarga, beliau adalah sosok yang pintar membagi waktu. Beliau selalu menuliskan jadwal kegiatan yang akan ia laksanakan dan beliau tidak pernah melanggar apa yang telah ia tetapkan. Kedisiplin, keteguhan, ketekunan, dan merupakan seorang pekerja keras telah menjadikan beliau orang yang sukses dan berprestasi. Tekad beliau dalam mencari ilmu pengetahuan sangat tinggi. Beliau sangat haus akan ilmu pengetahuan dan beliau juga adalah orang yang suka membaca. Beliau telah menjadi orang yang bepengaruh di Desa Cikalong dalam bidang pendidikan. Pekerjaan akhir beliau yaitu menjadi Penilik Luar Sekolah di Desa Panca Tengah, Kecamatan Cikatomas, Kabupaten Tasikmalaya. Beliau telah wafat pada usia 48 tahun. Tepatnya pada tanggal 19 Februari tahun 2008.

Informasi tentang kehidupan beliau saya dapatkan dari wawancara dengan adik kandung beliau yaitu bernama Haerudin, S.Pd. Pak Haerudin merupakan guru olahraga SDN Belendang di Desa Cikalong, Kabupaten Tasikmalaya. Pak Haerudin juga sama lulusan dari Universitas Siliwangi dengan mengambil jurusan Pendidikan Jasmani. Pak Haerudin adalah adik kedua Pak Mahbub. Dari keluarga beliau hanya beliau dan Pak Haerudinlah yang melanjutkan pendidikan hingga sarjana. Sedangkan adik pertama dan ketiganya menempuh jalan yang berbeda dari mereka. Adik pertamanya menjadi seorang petani sedangkan adik ketiganya menjadi seorang pengusaha bordir di daerah Kawalu Tasikmalaya. Untuk mengenyam pendidikan yang tinggi mereka menggunakan uang dari hasil jerih payah sendiri. Semangat, tekad, serta ketekunan Pak Mahbub telah ditularkan ke adik keduanya hingga adik keduanya ini mampu menempuh pendidikan hingga lulus menjadi sarjana. Pelajaran yang dapat kita ambil dari sosok Pak Mahbub ini yaitu jika kita bersungguh-sunguh untuk mencapai sesuatu maka kita akan mendapatkannya.

Read more...

Kamis, 03 Mei 2018

Sampah

0 komentar


Sampah berserakan di pinggiran jalan Desa Mandalajaya, Kecamatan Cikalong. Jalan ini merupakan akses jalan menuju objek wisata Pantai Karang Tawulan. Sampah yang berserakan tersebut berasal dari sampah warga sekitar dan juga berasal dari para pengendara yang membuang sampah sembarangan. Hal ini terjadi akibat kurangnya kesadaran dari pengendara dan warga sekitar di Desa Mandalajaya dalam menjaga kebersihan lingkungan. Bila sampah terus menumpuk di pinggir jalan tentunya nanti akan mengakibatkan perjalanan menjadi terganggu dan menciptakan aroma yang tidak sedap serta udara pun menjadi tercemar.
Read more...

Rabu, 02 Mei 2018

Mending Ujian Online atau Tulis?

0 komentar


Bulan April lalu telah diselenggarakan ujian nasional online. Isu pemerintah memberlakukan ujian nasional online ini untuk meminimalisir kecurangan dalam ujian nasional. Jadi, dalam sistem online tipis kemungkinan soal-soal yang bocor karena saat ujian dimulai siswa harus mengambil password dari pengawas untuk login dan password itu hanya berlaku sebentar saja. Ujian nasional online juga menghemat anggaran biaya negara, karena pemerintah tidak perlu lagi mengeluarkan biaya untuk mencetak soal dan lembar jawaban serta biaya pendistribusian soal. Ujian nasional online dinilai lebih efektif karena pengerjaan soal yang dilakukan oleh peserta akan dapat langsung masuk ke server Dinas Pendidikan.

Jika dilihat dari keadaan dan situasi yang ada di lapangan saat ini ujian nasional online belum merata khususnya di Indonesia. Rencana pelaksanaan ujian nasional online tersebut tidaklah tepat dan perlu dipertimbangkan kembali. Sebenarnya ide yang disampaikan oleh pemerintah untuk melaksanakan ujian nasional tersebut sangat baik, tetapi dalam pelaksanaanya di lapangan akan menimbulkan berbagai macam permasalahan. Contohnya ada siswa yang belum memahami bagaimana cara menggunakan komputer (gaptek), ada juga yang sekolahnya belum mempunyai infrastruktur yang memadai (tidak mempunyai komputer, akses internet, dan daya listrik) jadi sekolah tersebut harus ikut ke sekolah lain yang sudah mempunyai infrastruktur yang memadai.

Jika pelaksanaan ujian nasional online tetap dilakukan, beberapa sekolah akan mengalami kesulitan. Coba kita bayangkan jika sekolah tersebut memiliki 350 siswa yang mengikuti ujian nasional, maka berapa jumlah komputer yang dibutuhkan oleh pihak sekolah untuk melaksanakan ujian ini. Sekolah yang berada di pedesaan harus menjadi pertimbangan ujian nasional online ini, karena sekolah di pedesaan beda dengan sekolah yang berada di perkotaan. Sekolah di pedesaan ini mungkin harus mencari sekolah yang sudah mempunyai infrastruktur yang memadai, siswa harus menempuh perjalanan berkilo-kilo meter hanya untuk mengikuti ujian nasional online. Iba rasanya jika kita melihat siswa seperti itu, belum nanti malam menghapal pelajaran yang besok di ujikan dan besoknya harus menempuh perjalanan demi mengikuti ujian nasional online. Ujian online ini hanya diberlakukan dari SMP sampai SMA saja. Sekarang ujian nasional tidak lagi menjadi penentu kelulusan, karena takut membuat peserta didik menjadi stres atau menjadi beban pikirannya. Apalagi peran orangtua yang cemas dan otomatis akan memaksa anaknya untuk belajar lebih rajin, padahal hal seperti itu salah karena hanya akan membuat peserta didik malas untuk belajar. Apakah pemerintah tidak berfikir secara panjang dampak dari ujian nasioanal online ini? Ada beberapa dampak dari ujian nasional online ini, misalnya server error, tiba-tiba listrik padam, dan lain-lain.

Semestinya, apabila pemerintah ingin melaksanakan ujian nasional secara online, mereka harus menjamin ketersediaan infrastruktur terlebih dahulu yang mendukung dan juga jangan terlau terburu-buru untuk melaksanakannya. Pemerintah pun perlu melakukan sosialisasi langsung ke sekolah jauh-jauh hari sebelum ujian nasional dilaksanakan agar tidak menimbulkan masalah karena banyak pendidik dan peserta didik yang tidak bisa menggunakan komputer, hal ini dipastikan peserta didik akan kesulitan dan pasti nya menambah beban para peserta didik. Mereka bisa terganggu konsentrasinya dan akibatnya mereka malah akan gagal dalam ujian nasional online ini.

Beberapa tahun yang lalu, semua sekolah bisa melaksanakan ujian nasional di sekolahnya masing-masing tanpa perlu mengikuti ujian nasional ke sekolah lain. Dulu hanya membutuhkan selembar kertas jawaban dan pensil saja, tidak perlu listrik yang bertegangan tinggi. Hanya saja perlu mensterilkan ruangan untuk siswa yang akan melaksanakan ujian nasional.

Seperti yang kita ketahui, perubahan kurikulum sekarang sudah berganti menjadi kurikulum 2013 revisi. Mungkin ini yang menyebabkan kita harus mengganti ujian nasional tulis menjadi ujian nasional online. Dapat diibaratkan bahwa kurikulum adalah setir kendali kegiatan pembelajaran. Erat sekali dampak perubahan kurikulum tersebut terhadap pembelajaran.

Tetapi tidak bisa dipungkiri, sekarang ini kita sudah masuk era digital yang apa saja sudah dilakukan secara online. Kemajuan teknologi adalah sesuatu hal yang tidak bisa kita hindari pada zaman yang sudah modern seperti saat ini, karena semakin majunya ilmu pengetahuan maka semakin maju pula perkembangan teknologi. Perkembangan dan kemajuan teknologi informasi berjalan sangat cepat Setiap teknologi pastinya mempunyai dampak positif dan dampak negatif.
Read more...

Stereotip Gender dalam Pemilihan Profesi

0 komentar
Gender merupakan perbedaan peran, perilaku, karakteristik emosional, dan tanggung jawab antara laki-laki dan perempuan sebagai hasil dari bentukan sosial dan budaya masyarakat setempat yang diturunkan dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Lebih spesifiknya gender adalah perbedaan anatara laki-laki dan perempuan dalam peran, fungsi, hak, tanggung jawab, dan perilaku yang dibentuk oleh tata nilai sosial, budaya dan adat istiadat dari kelompok masyarakat yang dapat berubah menurut waktu serta kondisi setempat. Orang-orang sering kali mengartikan bahwa gender itu adalah jenis kelamin yang merupakan bagian biologis dalam hal alat reproduksi laki-laki dan perempuan. Pengertian tersebut adalah salah. Istilah gender itu digunakan untuk mengidentifikasi perbedaan laki-laki dan perempuan yang ditentukan oleh sosial dan budaya masyarakat. Jadi, intinya istilah gender itu menyangkut aturan sosial yang berkaitan dengan perbedaan laki-laki dan perempuan. Berbicara mengenai gender khususnya mengenai pandangan terhadap perbedaan peran laki-laki dan perempuan perlu kita kritisi. Mengetahui pembedaan ini sangat penting, sebab kita seringkali mencampur adukan ciri-ciri manusia yang bersifat kodrati dan yang bukan kodrati (gender). Mengetahui perbedaan dalam peran gender akan sangat membantu kita untuk memikirkan kembali tentang pembagian peran yang dianggap telah melekat pada diri perempuan dan laki-laki. Sedemikian rupanya perbedaan gender ini tidak kita sadari ternyata sudah melekat pada cara pandang kita, sehingga kita lupa seakan-akan hal itu merupakan suatu yang permanen dan abdi yang tidak bisa diubah sama sekali.

Peran atau tingkah laku yang dibentuk di masyarakat mengharuskan perempuan itu bersifat lemah lembut, sabar, teliti, penyayang, suka merias diri dan lain sebagainya. Sedangkan laki-laki harus kuat, rasional, wibawa, perkasa, dan lain sebagainya. Bahkan dalam hal warna pakaian pun ada aturannya, misalnya laki-laki identik memakai baju dengan warna-warna yang gelap sedangkan perempuan identik memakai baju dengan warna-warna yang terang seperti warna pink. Pandangan masyarakat yang seperti itu dapat disebut dengan stereotip gender. Stereotip gender merupakan pandangan yang menetapkan laki-laki itu harus maskulin sedangkan perempuan harus feminin. Jika keluar dari aturan tersebut akan dianggap menyimpang oleh masyarakat.

Stereotip gender juga ditemui dalam dunia kerja, hingga muncul pandangan tentang kelompok pekerjaan yang harus digeluti oleh laki-laki dan kelompok pekerjaan yang harus digeluti oleh perempuan. Keterampilan, minat, dan bakat setiap individu tentunya berbeda-beda. Seseorang akan merasa lebih baik jika ia dapat melakukan pekerjaan sesuai dengan minat, bakat, dan keinginannya sendiri. Namun akibat adanya stereotip akan menimbulkan kerugian bagi setiap individu. Misalnya, bila laki-laki bekerja di bidang yang didominasi oleh perempuan contohnya jadi pekerja salon kecantikan atau perawat rata-rata masyarakat menganggap pekerjaan tersebut tidaklah pantas untuk laki-laki dan dianggap menyimpang sebab pekerjaan tersebut membutuhkan ketelitian dan kesabaran yang dianggap hanya pantas dilakukan oleh perempuan. Hingga akhirnya bila laki-laki tetap bekerja di bidang tersebut munculah kata banci, kemayu, ngondek yang dilontarkan kepada mereka. Kata-kata banci, ngondek, dan kemayu tentunya bukanlah kata-kata yang baik, sebab hal tersebut merupakan penghinaan yang akan membuat tersinggung, sakit hati, bahkan minder. Pada akhirnya mereka tidak bisa melakukan pekerjaan yang sesuai dengan bakat mereka karena adanya pelabelan negatif tersebut. Hal tersebut tidak hanya terjadi pada laki-laki pada perempuan juga demikian. Mereka dianggap tidak pantas jika melakukan pekerjaan yang seharusnya dilakukan oleh laki-laki. Padahal banyak perempuan yang memiliki kemampuan seperti laki-laki dan memiliki cita-cita untuk bekerja di jenis pekerjaan yang didominasi oleh laki-laki seperti menjadi teknisi atau programmer, anggota militer, pemain sepak bola, pengusaha dan lain-lain. Adanya stereotip gender ini seolah-olah membatasi dalam hal berpikir, bertindak, bahkan berpendapat. Padahal tidak ada salahnya jika perempuan memiliki kemampuan yang biasa dilakukan oleh laki-laki dan juga lelaki bekerja di bidang yang didominasi oleh perempuan. Seharusnya masyarakat tidak membeda-bedakan pekerjaan berdasarkan gender, melainkan bisa memandang suatu pekerjaan berdasarkan keterampilan atau kemampuan yang dimiliki. Adanya stereotip gender ini selain dapat merugikan setiap orang juga dapat menimbulkan pembunuhan karakter. Maka dari itu diharapkan pemerintah dapat memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait pemahaman tentang gender.

Belajar tentang gender itu penting. Memang ketika berbicara tentang gender sering disangkutpautkan dengan permasalahan-permasalahan yang menimpa perempuan terutama kenyataan tentang dominasi laki-laki terhadap perempuan akibat bentukan sosial dan budaya. Oleh karena itu, tuntutanya adalah kesetaraan gender. Jadi, tidak heran kesetaraan gender banyak diperbincangkan dan diperjuangkan oleh kaum perempuan. Kesetaraan gender merupakan kesamaan memperlakukan perempuan dan laki-laki untuk memperoleh kesempatan dan hak-haknya sebagai manusia, agar mampu berperan dan berpartisipasi dalam kegiatan politik, hukum, ekonomi, sosial budaya, pendidikan, dan pertahanan dan keamanan nasional, serta kesamaan dalam menikmati hasil pembangunan. Kesetaraan gender juga meliputi penghapusan diskriminasi dan ketidakadilan struktural, baik terhadap laki-laki maupun perempuan. Kesetaraan gender ini bukan berarti laki-laki dan perempuan sama-sama memiliki kekuatan fisik yang sama, akan tetapi dalam hal melakukan pekerjaan baik laki-laki ataupun perempuan disesuaikan dengan kriteria tertentu. Kriteria yang dimaksud berupa penentu apakah pekerjaan itu dapat dilakukan oleh kedua belah pihak atau tidak.

Jadi, belajar tentang gender itu tidak hanya berbicara tentang perempuan saja. Mempelajari gender adalah mencakup belajar tentang feminitas dan maskulinitas. Dalam kehiupan sehari-hari bukan hanya perempuan saja yang mengalami ketidakadilan. Anak-anak juga banyak yang mengalami ketidakadilan kemudian laki-laki juga pasti pernah mengalami ketidakadilan gender. Maka dari itu belajar tentang gender ini berusaha untuk memahami peran-peran dan hak asasi manusia yang harus dipahami dan dihormati untuk menuju kesetaraan hidup yang adil. Karena setiap manusia mempunyai hak untuk hidup lebih baik.
Read more...
 
Jurnalis Muda © DKP (Mala) - 2018